KOTA Padang bakal berusia 350 tahun pada 7 Agustus nanti. Jika dibandingkan Padang pada zaman kolonial Belanda, ada banyak sekali perubahan yang terjadi dengan kota yang memiliki slogan Padang Kota Tercinta ini, mulai dari fasilitas kota hingga infrasturktur.
Jika dibandingkan pada era 1970-an hingga 80-an, meski masih banyak persoalan tata kota yang belum terselesaikan. Namun, di tangan kepemimpinan Mahyeldi, Kota Padang mampu disulap dengan perubahan yang cukup signifikan. Salah satu perubahan itu adalah Pasar Raya Padang, yang awalnya tradisional kini tampil mewah.
Dengan konsep bangunan modern, bangunan yang berada di sekitaran Kampung Jao, Kecamatan Padang Barat ini menjadi destinasi menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Berbagai fasilitas yang ada di bangunan ini diantaranya, kios, kantor pelayanan publik, sarana parkir yang memadai, gudang, toilet, pos keamanan, dan sebagainya.
Didukung sejumlah fasilitas tersebut, bahkan salah seorang pengunjung di Pasar Raya Padang, Kartini (62) mengungkapkan, bahwa Pasar Raya menjadi salah satu pasar yang nyaman untuk berbelanja. Menurut dia, program pembangunan pada masa kepemimpinan Mahyeldi telah terbukti.
“Lebih nyaman, lebih tertata. Kalau dulu kan terkesan kumuh, tapi semenjak direvitalisasi jadi lebih bagus. Saya mengapresiasi kepemimpinan Mahyeldi karena mampu membuat Padang bersolek, salah satunya dengan menghadirkan pusat perbelanjaan yang modern dan layak,” kata Kartini kepada POSMETRO, Jumat (2/9).
Pengunjung lainnya, Sri Rahayu, (29) mengatakan, begitu melihat perubahan Pasar Raya Padang, dirinya makin tertarik berbelanja di pasar. Sebab, penataan jenis-jenis dagangan sudah lebih rapi. Sayuran, rempah-rempah, dan buah-buahan dipisahkan dengan pedagang lauk pauk, daging ayam dan sapi.
“Kalau Sabtu selalu belanja ke sini, meskipun jauh dari kantor. Tapi nyaman, karena tatanannya rapi, tidak sulit mencari dimana jual kebutuhan dapur. Karena memang pemetaannya pas. Salut untuk pak Mahyeldi, karena sudah membangun pasar dengan pemetaan yang tidak membingungkan warga,” ucap Sri Rahayu.
Dulunya, menurut pekerja swasta ini, Pasar Raya layaknya pasar tradisional lainnya. Hanya bangunan pondok-pondok kecil dengan payung-payung besar. Jika hujan turun, kata dia, biasanya langsung becek, karena sebagian berlantai tanah. Dia menjadi saksi hidup, seperti apa dulu Pasar Raya Padang kondisinya memprihatinkan.
“Sekarang sudah sangat berubah, tentu bagi pengunjung dengan kondisi pasar seperti ini juga lebih nyaman. Tidak perlu lagi repot mencari parkiran, karena sudah disediakan Pemko Padang,” sambung Sri Rahayu.
Terpisah, Sekretaris DPRD Kota Padang, Syahrul mengapresiasi, keberhasilan revitalisasi Pasar Raya Padang yang tentu membuat kegiatan ekonomi masyarakat semakin bergeliat. Menurut dia, saat ini kondisi pasar tersebut sudah banyak berubah dibandingkan dulu.
“Sekarang kondisi pasar raya sudah nyaman untuk pedagang dan pembeli. Pedagang dapat berdagang dengan nyaan, begitu juga pembeli mereka juga dapat berbelanja dengan nyaman karena sudab bersih dan teratur,” kata Syahrul.
Menurut dia lagi, yang namanya Pasar Raya saat ini sudah berubah. Dimana dulu terkesan kumuh, sekarang tidak lagi. Dan ini tentunya meningkatkan transaksi keuangan di pasar karena banyak pedagang dan pembeli. (mil)