PASBAR, METRO – Diduga mengalami keterbelakangan mental, adik membunuh kakaknya dan kemudian gantung diri hingga keduanya ditemukan sudah jadi mayat di dalam rumah di Pasar Simpang Tiga Selatan, Nagari Koto Baru, Kecamatan Luhak Nan Duo, Pasaman Barat (Pasbar), Kamis, (8/01) sekitar pukul 15.00 WIB. Tragedi berdarah itu membuat masyarakat setempat geger.
Saat ditemukan, sang kakak berinsial HI (38) dalam kondisi bersimbah darah tergeletak di lantai dengan wajah penuh luka sedangkan sang adik berinisial BS (28), ditemukan tergantung dengan seutas tali nilon di ruangan dapur rumah. Polisi pun langsung melakukan identifikasi dan olah TKP serta mengevakuasi jasad keduanya ke RSUD jambak untuk dilakukan visum.
Kapolres Pasbar, AKBP Iman Pribadi Santoso melalui Kasat Reskrim AKP Afrides Roema membenarkan adanya penemuan dua mayat tersebut. Dari hasil pemeriksaan, keduanya merupakan kakak beradik yang terindikasi mengalami gangguan jiwa atau keterbelekangan mental. Saat ini pihaknya masih terus melakukan penyeldikan untuk mengungkap kronologis pasti tewasnya kakak beradik tersebut.
“Yang menemukan pertama kali adik perempuannya, DA (14) melihat kedua kakaknya sudah tidak bernyawa. Ketika itu saksi pulang sekolah melihat rumah dalam keadaan terkunci. Saat itu saksi melihat ada bercak darah menggenang di lantai dan melihat kakaknya HI tertelungkup tidak bergerak dengan wajah yang penuh darah,” kata AKP Afrides Roema.
AKP Afrides Roema menambahkan, setelah itu saksi menemukan kakaknya BS (28) tergantung dengan tali nilon di ruangan dapur rumah. Melihat kondisi kedua kakaknya telah meninggal dunia, saksi kemudian meminta bantuan kepada warga yang kemudian bedatangan membantu menurunkan BS yang tergantung.
“Setelah mendapatkan informasi adanya kejadian itu, kita langsung datang ke lokasi melakukan olah TKP. Diduga, dari hasil pemeriksaan, BS membunuh kakaknya HI dengan cara memukuli speaker (alat pengeras suara) ke kepalanya hingga tewas. Setelah itu, BS bunuh diri dengan cara gantung diri menggunakan tali,” ungkap AKP Afrides Roema.
AKP Afrides Roema menjelaskan HI mengalami luka-luka cukup parah di bagian kepala. Selain di pukuli menggunakan sepaker, kepala HI juga dibenturkan ke dinding yang ditandai dengan banyak bercak darah di dinding. Sementara itu, BS pada tubuhnya tidak ditemukan luka hanya bekas lilitan di leher akibat gantung diri.
“Dari motifnya diduga kuat akibat keduanya memang mengalami keterbelekangan mental. Keduanya baru saja keluar dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) menjalani pengobatan. Selama ini keduanya tidak pernah terlibat keributan, dan akur-akur saja. Keduanya sudah kita bawa ke rumah sakit untuk visum,” ujar AKP Afrides Roema.
AKP Afrides Roema mengakhiri setelah dilakukan visum di rumah sakit, jasad kakak beradik itu diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan.
”Barang bukti yang kita amankan di lokasi, speaker aktif dan seutas tali. Penyelidikan masih terus kita lakukan untuk mendapatkan data-data yang akurat,” pungkasnya. (end)