LIMAPULUH KOTA, METRO – Sebagai daerah rawan terjadi bencana alam, Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota mesti melibatkan komponen masyarakat dalam penanggulangan bencana. Selain itu juga mesti diberikan pemahaman kebencanaan kepada masyarakat.
“Kita memang harus melibatkan komponen masyarakat dalam penanggulangan bencana. Kemudian juga memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait kebencanaan. Sehingga nanti data yang disampaikan kepublik akurat dan tidak simpang siur,” sebut Kepala Pelaksana BPBD Limapuluh Kota, H.Jhoni Amir, kepada wartawan.
Dijelaskan, untuk penanggulangan bencana jika hanya dilakukan pemerintah daerah. Hal itu tentu tidak bisa. Maka untuk penanggulangan bencana di samping pemerintah dan masyarakat juga dunia usaha harus berperan.
“Jika pemerintah saja tentu tidak akan bisa. Maka perlu peran komponen masyarakat dan dunia usaha. Untuk kita di Limapuluh Kota sudah banyak kompinen masyarakat seperti ada Kelompok Siaga Bencana disetiap nagari. Kemudian juga ada kelompok sekolaj gunung, arum jeram, dan kita menginginkan ada kelompok jurnalis peduli bencana,” harap Jhoni Amir didampingi Sekretaris BPBD Roni M.Nur.
Menurutnya, keterlibatan masyarakat atau kelompok masyarakat dalam penanggulangan bencana ini mulai dari pasca bencana, pra bencana dan tanggap darurat.
“Strategi kita dalam penangganan benccana berlapis. Sehingga seluruh lapisan masyarakat memiliki peran dalam mencegah terjadinya bencana, pasca bencana dan rekonstruksi,” sebutnya.
Mantan Kabag Humas inienyapiakan BPBD memfokuskan pada pra bencana. Karen, sebutnya pemahaman masyarakat terhadap bencana sangat minim terhadap bencana. Memberikan pemahaman kepada masyarakat ini perlu kerja bersama.
“Mekanisme yang kita harapkan, ketika memberikan pencerahan kepada masyarakat, seperti mendokumentasikan wilayah atau titik rawan bencana. Sehingga komunitas siaga bencana bisa melakukan penanganan bencana. Komunitas nanti akan dipayungi dengan peraturan bupati,” sebutnya.
Awak media Luak Limo Puluah (Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota) yang hadir dalam pertemuan itu tampak bangga bisa menjadi bagian dalam upaya penanggulangan bencana.
“Kita apresiasi BPBD yang sudah memberikan ruang kepada kawan-kawa. Jurnalis untuk ikut terlibat dalam upaya penanggulangan bencana di Limapuluh Kota. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini kita bisa membentuk kelompok Jurnalis Peduli bencana,” sebut Edwardi. (us)