SOLSEL METRO – Tim penilai sekolah sehat tingkat Provinsi Sumbar menilai empat sekolah di Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Senin (29/7). Empat sekolah yang dinilai tersebut yakni, Taman Kanak-Kanak (TK) Arafah Timbulun Kecamatan Sangir, SDN 14 Sangir, MTsN 3 Solsel di Pekan Selasa, Kecamatan Pauah Duo, dan MAS Baitul Izza di Kecamatan Sangir Batang Hari.
Bupati Solsel H Muzni Zakaria saat penilaian sekolah sehat di MTsN 3 Solsel mengatakan, ibarat ibadah, yang dinilai pertama itu adalah solat, begitu juga dengan penilaian sekolah sehat, yang dinilai pertama itu adalah rokok. Apabila tidak ada asap atau putung rokok di sekolah maka yang lainnya juga akan dinilai, tapi apabila di sekolah tersebut ada rokok maka sia-sialah yang lainnya.
“Ada hal pokok yang menjadi dasar pada penilaian. Jika itu sudah dilaksanakan maka penilaian akan ada artinya, demikian sebaliknya,” ujar Bupati Solsel.
Dia menyebutkan, pemerintah daerah menyambut baik dengan diselenggarakannya kegiatan ini. Diharapkan, apa-apa yang menjadi penilaian akan menjadi bahan masukan dan pembelajaran bagi kegiatan UKS di Solsel untuk menjadi lebih baik lagi.
“Dengan adanya penilaian ini, apa yang menjadi bahan, merupakan masukan dan pembelajaran bagi sekolah, terutama untuk kegiatan UKS sekolah,” ungkapnya.
Sementara, Ketua Tim Penilai Sekolah Sehat Tingkat Provinsi Sumbar Nurmalawati, menyebutkan, dalam lomba sekolah sehat, yang dinilai adalah pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan dan lingkungan sekolah.
Dimana jika dilihat dari segi pendidikan, apakah sekolah tersebut sudah mendidik siswa mereka untuk berprilaku bersih dan sehat, baik di lingkungan sekolah maupun kebiasaan sehari-hari.
Di samping itu, dalam penilaian sekolah sehat yang sangat penting dan utama dinilai adalah terjadinya perubahan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah yang berimbas sampai ke lingkungan rumah tangga dan lingkungan masyarakat.
“Sasaran utama dalam penilaian ini adalah terjadinya perubahan perilaku siswa untuk hidup bersih dan sehat,” katanya.
Dikatakan, salah satu implementasi perubahan perilaku hidup bersih dan sehat dilingkungan sekolah, adalah apakah siswa mampu membersihkan ruangan kelasnya sendiri, tanpa harus ada cleaning service yang disediakan oleh pihak sekolah untuk membersihkan ruangan kelas tiap hari.
“Perilaku Itu akan menjadi nilai tambah dalam penilaian sekolah sehat,”katanya, dimana selain itu rokok merupakan salah satu indikator penting yang akan dinilai,” ujarnya.
Tim penilai lomba sekolah sehat tahun ini, terdiri dari 6 orang diantaranya Novehendri dari Kanwil Kemenag Sumbar, Masrial dari Dinas Pendidikan Provinsi, Lindarwati, Suharto, Milinar dan Thoni Yatmi dari Biro Bina Mental dan Kesra. (afr)