BUKITTINGGI,METRO – Gabungan Organsiasi Wanita (GOW) Kota Bukittinggi menggelar sosialisasi bertemakan “Cegah Low Back Pain dengan Hidup Sehat dan Mandiri” yang dibuka secara resmi oleh Wakil Walikota Irwandi bertempat di Hall Badan Keuangan Jalan Sudirman Bukittinggi, Selasa (30/7).
Sosialisasi yang menghadirkan nara sumber Dr.Ruhaya Fitrina, Sp.S spesialis syaraf dari RSUP Bukittinggi ini diikuti lebih kurang oleh 250 orang anggota dan pengurus GOW serta undangan lainnya.
Ny.Khadijah Irwandi selaku ketua GOW Kota Bukittinggi menjelaskan tujuan sosialisasi ini untuk meningkatkan sumber daya manusia anggota dan pengurus organisasi wanita di Bukittinggi, untuk bagaimana hidup sehat, sejahtera. Disamping itu untuk meningkatkan peran serta wanita dalam pembangunan untuk mewujudkan masyarakat sehat dan juga dalam rangka mendukung visi dan misi kota Bukittinggi.
“Kegiatan tersebut merupakan salah satu program kerja GOW tahun 2019. Kita sengaja mengambil tema pencegahan low back pain ini, karena rata – rata umur anggota dan pengurus GOW sudah mencapai 50 tahun dan nyeri tulang belakang secara umum sangat berdampak pada usia 50 tahun keatas, hal tersebut kalau tidak dicegah dari dini akan berlanjut lebih parah lagi,” katanya.
Khadijah juga menyampaikan diangkatnya tema ini guna mencegah terjadinya kerusakan – kerusakan fisik di masyarakat untuk menuju kehidupan yang sehat dan sejahtera, untuk itu agar lebih awal menjaga, karena masa muda akan berdampak pada masa tua, ungkapnya.
Sementara itu Wakil Walikota Irwandi mengatakan masalah kesehatan, sangat penting sekali mengingat usia diatas 50 tahun banyak penyakit yang ada. Dengan sosialisasi, bisa selalu hidup sehat, jangan sampai kehidupan nantinya akan menjadi beban apakah bagi anak, bagi keluarga. Untuk itu, mari menjaga kesehatan itu dengan baik, apalagi masalah low back pain, dicegah melalui upaya preventif dan kuratif.
“Saya berharap kepada peserta ilmu yang didapat hari ini nantinya juga disosialisasikan kepada anggota yang lain, ini sangat menarik, masalah kesehatan bukan hanya masalah peremuan tetapi juga pria. Semoga dalam waktu yang berbeda ada lagi sosialisasi. Apalagi kita di Bukittinggi dengan adanya sekolah keluarga dengan 8 fungsi keluarga itu betul – betul bermanfaat, dirasakan dampaknya yang luar biasa oleh masyarakat,” pungkasnya. (u)