PADANG, METRO – Di usianya yang sudah mencapai 47 tahun, Gerakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) telah banyak berkontribusi membantu tugas pemerintah dan pembangunan, dalam memberdayakan dan menyejahterakan masyarakat. Kontribusi yang cukup besar ini, bahkan telah diakui dunia internasional.
Gerakan PKK dengan 10 program pokok PKK telah mendapatkan penghargaan dari badan dunia. Seperti, WHO, UNICEF, UNESCO dan Asian Management Programme. Ini membuktikan PKK memiliki andil bersar dalam pembangunan Indoensia.
“Di usia PKK yang ke-47 tahun ini sudah banyak kontribusi yang diberikan dalam membantu tugas pemerintah selama ini, bahkan PKK yang dipelopori sejak zaman Mendagri Bapak Supardjo Rustam sudah diakui secara internasional,” ujar Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, saat peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-47 (HKG PKK) Tahun 2019 di Lapangan RTH Imam Bonjol, Padang, Kamis (25/7).
Disebutkan, gerakan PKK kini mengintegrasikan program menjadi isu-isu krusial terkait peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi program prioritas Presiden Joko Widodo.
“Sekarang gerakan PKK melakukan integrasi program kepada isu-isu yang menjadi permasalahan kerentanan keluarga, angka kematian ibu hamil yang masih tinggi, stunting dan gizi anak, ini harus semakin digerakkan dan diorganisir karena program Pak Jokowi untuk meningkatkan kualitas SDM tergantung pada penyelesaian permasalahan keluarga,” ungkapnya.
Dalam puncak peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-47 (HKG PKK) tahun 2019 di Padang, turut diberikan penghargaan Adhi Bhakti Utama dan Adhi Bhakti Madya bagi anggota TP PKK/ Kader PKK. Selain itu, diberikan penghargaan bagi pemenang lomba pelaksana terbaik tertib administrasi PKK, Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR) dengan Penuh Cinta dan Kasih Sayang dalam Keluarga, Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), Pemanfaatan Halaman Pekarangan (Hatinya PKK), dan Pelaksanaan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) Test.
Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Sumbar, Syafrizal, kegiatan HKG PKK diselenggarakan dari 24 sampai 27 Juli di RTH Imam Bonjol, Padang. Kegiatan diawali dengan pameran produk UP2k PKK pada Rabu 24 Juli. Lomba simulasi 10 program PKK, gala dinner dan penyerahan hadiah kepada pemedang lomba.
Kemudian pada Kamis 25 Juli dilaksanakan puncak peringatan HKG-PKK ke-47, jamuan makan bajamba, lomba bermain peran 10 program PKK dan fashion show baju adat dari seluruh daerah di Indonesia.
Selanjutnya, Jumat 26 Juli 2019 diadakan seminar nasional PKK, dan festival memasak rendang. Selanjutnya, Sabtu 27 Juli usai penutupan HKG-PKK akan dilanjutkan dengan kegiatan widyawisata. Para tamu dan undangan akan diajak untuk berwisata ke Kawasan Mandeh, di Kabupaten Pesisir Selatan dan ke Kota Bukittinggi.
Ketua Umum PKK Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, mengungkapkan, PKK merupakan harmonisasi dua unsur manajemen, yaitu manajemen pembangunan dan pemerintahan. Di satu sisi, kesejahteraan keluarga dan masyarakat merupakan faktor penting dalam manajemen pembangunan, sedangkan di sisi lain pembangunan adalah kunci manajemen pemerintahan.
“Melalui pertukaran informasi antar provinsi, kabupaten dan kota yang hadir dalam HKG PKK di Padang diharapkan PKK dapat memanfaatkan kesempatan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga di seluruh Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyampaikan apresiasi atas pengabdian seluruh kader PKK kepada keluarga dan masyarakat. “Untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga, kader PKK mengabdi melalui 10 Pokok PKK. Salah satu bentuknya adalah dengan menciptakan kreasi dan inovasi yang dilaksanakan oleh PKK semata-mata dalam membawa kualitas hidup keluarga menjadi lebih baik dan sejahtera. Sehingga kita semua patut berterimakasih kepada seluruh kader PKK,” pungkasnya. (fan/adv)