BUKITTINGGI,METRO – Setelah dimutasi, Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Terminal Simpang Aur Bukittinggi yang baru B.Taufik.K dan didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kota Bukittinggi Melwizardi melakukan pertemuan dengan Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias di ruang rapat utama Balaikota, Selasa (23/7).
Taufik sebelumnya bertugas di terminal Lubuk Selasih Solok, mengatakan tujuannya untuk menjumpai Wali Kota untuk memperkenalkan diri karena baru saja mutasi dan dilantik pada Senin yang yang lalu sebagai Kasatpel terminal Tipe A Simpang Aur Bukittinggi.
“Untuk menciptakan terminal yang aman, nyaman, bersih, lancar, kami mohonkan petunjuk, arahan dan bimbingan dari Wali Kota. Karena kalau buruk terminal maka akan buruk Bukittinggi, tidak sehat terminal maka tidak sehat Bukittinggi” ucapnya.
Taufik juga menyampaikan keinginannya untuk menjadikan terminal tipe A Simpang Aur layaknya terminal tipe A yang ada di Blitar yang dinamakan dengan Terminal tipe A Bung Karno. Untuk merealisasikannya, berharap dukungan untuk menyamai prestasi dengan terminal di Blitar sehingga nantinya dapat diberikan nama terminal Tipe A Bung Hatta,
“Untuk menghindari image negatif masyarakat terhadap pengelolaan terminal, Taufik juga mengatakan untuk penataan personil akan menerapkan terminal sebagai Zona Integritas wilayah Bebas Korupsi serta membuat komitmen dengan pengusaha, PO dan agen untuk pelayanan yang maksimal,” ungkapnya.
Sementara itu Walikota Ramlan Nurmatias berharap pejabat yang baru agar cepat menyesuaikan diri dan memilik konsep yang jelas dan menguasai kondisi daerah. Terminal Simpang Aur merupakan satu-satunya terminal Tipe A di Sumatera Barat, hidupnya terminal tersebut karena adanya pusat grosir, karena itu disana banyak kepentingan, begitupun kepentingan daerah ada disana.
“Harapannya agar segera dibenahi terminal ini dengan baik, kuncinya aturan, harus berani tegakkan aturan, tubuh kita sebagai pegawai dililit dengan aturan, jangan digunting aturan itu, kalau digunting akan jadi masalah, tujuan kita sama bagaimana Bukittinggi ini menjadi kota yang selalu dikenang orang dan transportasinya lancer,” ujar Ramlan.
Kemudian Walikota Ramlan menjelaskan kondisi terminal sebelumnya dan kronologis hingga kondusifnya terminal tersebut seperti saat ini. Disamping itu ia juga mengingatkan Bukittinggi sebagai kota wisata bagaikan gula, untuk itu harus bertegas-tegas dan sesuatunya sesuaikan dengan aturan.
“Tterminal yang seharusnya tempat naiknya penumpang, bukan tempat stay nya mobil, walaupun terminal itu kepengurusannya diatur oleh pusat namun Bukittinggi punya Perda. Untuk itu tetap lakukan koordinasi dengan kepala Dinas Perhubungan, selamat bekerja dan bergabung,” pungkas Ramlan. (u)