BUKITTINGGI, METRO – KPJ Selangor merupakan rumah sakit swasta terbesar di Malaysia. . Selasa (23/7) mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Fort De Kock (FDK) Buktinggi melakukan study banding di rumah sakit tersebut. Study ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas profesi, khususnya di bidang pelayanan.
Kedatangan rombongan Stikes Fort De Kock Bukittinggi langsung diterima oleh Chief Executif Officer, Farahiyah Badri KPJ Selangor (Specialist Hospital), Kuala Lumpur, Malaysia.
Nurhayati, Ketua STIKes, menjelaskan, study banding tersebut merupakan wujud MoU antara FDK dan KPJ Selangor, yang memang telah terjalin dengan baik selama ini.
“Kita dah MoU dengan KPJ Selangor. Kita saling tukar informasi dan pengetahuan bidang kesehatan, mulai dari kualitas pelayanan dan peralatan medis” tutur Nurhayati.
STIKes Fort De Kock melakukan field trip ke RS KPJ Selangor, merupakan tindak lanjut dari Letter Of agreement antara STIKes Fort De Kock dengan KPJ UC. Hal itu dilakukan dalam rangka aplikasi mata kuliah quality Insurance of midwifery di dalam kurikulum pendidikan kebidanan.
“Kami berharap, mahasiswa mampu belajar dan melihat kemajuan dari negara malaysia dalam mengembangkan konsep Health Tourism sehingga menjadi daya tarik bagi masyarakat Indonesia utk berobat ke Malaysia”, ujar Nurhayati pada media ini.
Dalam kesempatan itu, mahasiswa mendapatkan pengalaman yang luar biasa dan sangat bermanfaat yang dapat di aplikasikan nanti setelah mereka menjadi tenaga kesehatan, karena pengalaman langsung di lapangan dapat menjadi hal yang selalu di ingat sehingga mampu melakukan perubahan di masa mendatang.
Pada Kunjungan kali ini, 75 mahasiswa tampak antusias mengorek pengetahuan di KPJ Selangor yang langsung dipimpin, Dewan Pembina, Drs H Zainal MM, Ketua Stikes FDK dan dosen.
Nurhayati juga mengatakan, bahwa STIkes FDK memiliki visi menjadi Universitas dengan berwawasan Global.
“Visi ini sudah hampir tercapai, sedangkan perubahan bentuk menjadi menjadi universitas sudah di usulkan ke Kemenristek dikti dengan penambahan 2 program studi S1 Bisnis di gital dan S1 kewirausahaan,” ungkapnya.
Kedua prodi tersebut ternyata sudah mendapatkan rekomendasi dari Kemenristek Dikti, jadi tinggal selangkah lagi untuk jadi Universitas. Meningkatkan kerjasaman dengan luar negeri serta mengembangkan kegiatan akademik ke luar negeri juga telah dilakukan.
“ Kita akan terus berusaha agar STIkes FDK tetap menjadi yang terbaik dengan terus berbenah serta terus berinovasi,” pungkasnya.(u)