SAWAHLUNTO, METRO – Menambah ilmu sejarah pada sekolah terpencil, Dinas Kebudayaan Peninggalan Sejarah dan Permuseuman Kota Sawahlunto giatkan Master Class Museum (MCM) yang diselenggarakan selama dua hari, Rabu hingga Kamis (17-18/7)
Kegiatan itu juga tak lepas dari telah dicetuskannya Sawahlunto UNESCO sebagai Kota Warisan dunia beberapa waktu lalu, hingga murid di beberapa sekolah terpencil diharapkan dapat mengetahui Kotanya sedang dilirik oleh dunia.
“Ya, sebagian anak mengangkat tangan dan mengaku tidak tahu jika kotanya memiliki museum dengan sejarah pertambangannya yang diakui dunia,” ujar Kasi Permuseuman, Risnawati di Sawahlunto.
Ia menjelaskan, sengaja menyentuh sekolah-sekolah terjauh dari pusat kota untuk memperkenalkan anak-anak pada sejarah kota warisan budaya dunia.
“Memancing rasa ingin tahu dan bangga pada kotanya sehingga mereka termotifasi untuk berkunjung ke museum-museum yang ada di Kota ini,” ungkapnya.
Beberapa Sekolah Dasar (SD) yang dikunjungi tim Master Class Museum diantaranya SDN Lumindai, SDN 09 Silungkang, SD 08 Kumbayau dan SDN 12 Kubang. Antusias pelajar sangat tinggi terlihat dalam kegiatan tersebut, rasa penasaran tercurah dalam pertanyaan-pertanyaan yang aktif mereka ajukan.
Risnawati mengungkapkan saat ini keberadaan 7 Museum dan Iptek Center yang ada di Kota Sawahlunto menjadi salah satu tujuan favorit kunjungan studi sejarah bagi pelajar sekolah, tidak hanya dari Sumatera Barat, tapi juga dari sekolah-sekolah diluar Sumbar.
“Namun sekolah-sekolah di Sawahlunto sendiri, khususnya yang posisinya jauh dari pusat Kota bisa dikatakan masih jarang mengunjungi museum,”katanya.
Untuk meningkatkan daya tarik dan tingkat kunjungan, kedepan pihak museum merencanakan mengadakan aktifi melibatkan pelajar pengunjung museum, sehingga kunjungan museum menjadi lebih hidup. (zek)