MENTAWAI, METRO – Seorang guru agama berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) ditemukan tergeletak bersimbah darah tak berdaya di dalam kamar 204 Penginapan Kristin di Pelabuan Tuapejat, Kecamatan Sipora Utara, Rabu, (17/7 ) sekitar pukul 05.00 WIB. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait motif dan kronologis pastinya.
Usai ditemukan penginapan, korban bernama Temazatulo Giawa (36) yang mengajar di SMP 1 Desa Saibi, Kecamatan Siberut Tengah langsung dilarikan ke rumah sakit RSUD Mentawai dalam keadaan kritis. Namun, karena kondisinya terluka parah, korban dirujuk ke rumah sakit di Kota Padang dengan menggunakan kapal cepat.
Kaur Bin Ops (KBO) Polres Kepulauan Mentawai Ipda Donny Putra mengatakan korban berada di penginapan itu, sedang mengurus SPJ Dana BOS. Korban ditemukan oleh pihak penginapan dan tamu yang mengaku melihat pintu kamar korban terbuka dan banyak darah. Selanjutnya, informasi itu diteruskan ke Polres.
“Kondisi korban mengalami luka di kepala yakni dekat pelipis, dan pada lehernya seperti ada bekas cakaran. Ada luka robek dan bekas benda tumpul pada korban dimana tengkoraknya retak. Tapi kita masih menunggu hasil visum korban yang dirujuk ke Padang sore ini,” kata Ipda Donny Putra.
Ipda Donny Putra menjelaskan korban yang sempat sadarkan diri ketika dirawat dan pihaknya kemudian menanyakan terkait penyebabnya, namun korban, tidak dapat mengingat kejadiannya dan tidak ingat siapa yang menganiayanya. Hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.
“Kami lakukan pemeriksaan, namun hasilnya belum kita dapatkan, motif atau kronologis kejadiannya kita juga belum diketahui, apakah ada pertengkaran, atau motif perampokan, karena saat korban sadar, kita coba tanya apa yang terjadi, korban belum bisa memberikan keterangan, dia masih sok atau masih pusing. Di lokasi sudah kita pasang garis polisi,” ujar Ipda Donny Putra.
Ipda Donny Putra menambahkan kejadian tersebut akan didalami pihaknya, sebab sulit menelusuri kejadian, karena tidak ada saksi yang melihat kejadian serta tidak ada kerusakan dalam kamar, seperti kunci pintu yang rusak atau jendela tidak ditemukan sama sekali. Pihaknya saat ini mengumpulkan barang bukti yang diamankan yakni selimut dan bantal yang banyak berlumuran darah
“Kita tidak menemukan barang bukti, pintu yang rusak tidak ada, tidak ada tanda-tanda kerusakan, kita sulitnya karena di penginapan tersebut tidak ada CCTV, jadi sulit mengetahui siapa yang masuk dan siapa yang keluar dari penginapan tersebut. Untuk sementara tidak ada yang yang hilang. Uang masih utuh di rekening dan korban tidak membawa uang tunai. Hanya saja Handphonenya ia katakan hilang. Handphonenya sudah tidak aktif. Sementara HP samsung kecil ditemukan di bawah tangga,” tambah Ipda Donny Putra.
Ipda Donny Putra menuturkan korban sudah dibawa ke RSUD Mentawai dalam keadaan kritis, sementara TKP terlihat dipasang garis polisi. “Korban saat ini dirujuk ke Padang guna mendapat perawatan lebih lanjut, meski sudah sadar namun belum bisa ditanya seperti biasa, sebab kondisi korban saat ini belum stabil,” pungkasnya. (s)