LOLONG, METRO – Penyakit paru bisa menjadi ancaman bagi masyarakat Sumbar, terutama pencandu rokok. Tidak sedikit masyarakat pada usia-usia produktif yang ketergantungan dengan rokok, sehingga sangat menganggu kesehatan dan produktivitas dalam beraktivitas.
“Ini merupakan suatu tantangan bagi dokter spesialis penyakit dalam bidang paru dan dokter lainnya yang masuk dalam Perhimpunan Respirologi Indonesia (Perpari),” kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat membuka acara Kongres Nasional (Konas) Perpari 2019 dan Padang Respiratory and Critical Care (PRCC) di Pangerans Beach Hotel.
Irwan menyampaikan, banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit paru, salah satunya dengan mengurangi kebiasaan merokok. Apalagi diketahui kalau di Sumbar merupakan salah satu pengguna rokok aktif yang angkanya tinggi.
“Perokok aktif menjadi pemicu utama seseorang terserang penyakit paru, untuk itu kita harus merupaya selalu jaga kesehatan, bukankah mencegah itu lebih baik dari mengobati,” ungkap Irwan.
“Berhentilah merokok mulai dari sekarang, hargai orang yang di sekitar kita, karena perokok pasif atau orang yang tidak pernah merokok ternyata juga berisiko untuk terkena kanker paru-paru,” ajak Irwan Prayitno.
Selain itu, Irwan mengapresiasi kegiatan tersebut, karena penyakit asma merupakan lima besar penyakit yang banyak diderita pasien di bagian Penyakit Dalam (diabetes, hipertensi, gagal ginjal, pneumonia dan asma), melalui simposium, kongres atau temu ilmiah ini pencegahan penyakit menular seperti paru dan TBC dapat teratasi.
“Sehingga upaya untuk menurunkan prevalensi penyakit paru di Sumbar berjalan dengan baik. Selain peningkatan langkah kuratif, tentu saja sosialisasi tentang gaya hidup sehat harus terus kita tingkatkan,” papar Irwan.
Irwan berharap, pertemuan para dokter paru ini bisa menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat bagi perkembangan dunia medis di Sumbar. (rel/mil)