AGAM, METRO – Sekretaris Daerah (Sekda) Martias Wanto, meresmikan Sanggar Pesona Pusako Budaya Nagari Koto Gadang, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sabtu (13/7). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Sekda dan pengguntingan pita.
Peresmian dihadiri Kepala Disperindagkop UKM Agam, Aryati, Kepala Disdikbud Agam Isra, Camat IV Koto Rahmi Artati, dan Wali Nagari Koto Gadang M. Budi Zulfikar, Ketua Yayasan Amai Setia, Niniak Mamak, Tokoh Masyarakat, serta Bundo Kanduang.
Martias Wanto mengungkapkan Sanggar Pesona Pusako Budaya merupakan tempat kegiatan strategis dalam mengembangkan produk kesenian yang dimiliki dan melekat di masyarakat Agam, sehingga bisa turun temurun ke generasi berikutnya.
“Apa yang kita lakukan saat ini akan menjadi sejarah di masa akan datang dan bagaimana kita berupaya agar budaya tetap dilestarikan. Dengan begitu, budaya yang ada di Agam, tidak akan pernah tergerus oleh zaman,” ujarnya.
Martias Wanto berharap, kegiatan ini akan terus berlanjut. Sehingga, budaya heritage (warisan) Minangkabau di wilayah Agam, tidak dapat dirambah atau disisipi oleh budaya luar seperti orgen tunggal yang marak saat ini dan membuat resah masyarakat.
“Kami juga menghimbau kepada masyarat untuk mengedepankan budaya Minangkabau, daripada budaya luar seperti orgen tunggal. Karena pengadaan orgen tunggal tersebut hanya akan menimbulkan penyakit di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.
Wali Nagari Koto Gadang M. Budi Zulfikar mengatakan, sanggar yang baru dibangun sekitar setahun belakangan, kini beranggotakan sebanyak 150 orang dari berbagai kalangan. Diantaranya, bapak-bapak, ibu-ibu, serta kalangan generasi penerus.
“Disini kami mengembangkan berbagai kesenian tradisional yang diantaranya, tari payuang, tari galombang, randai serta ada teknik sulaman. Sejak sanggar tersebut didirikan, ternyata mendapatkan respon yang positif dari masyarakat dan juga mendapatkan perhatian dari Pemkab Agam,” ulasnya. (pry)