AIR MANIS, METRO – Legenda Batu Malin Kundang yang terletak di kawasan Pantai Air Manis, Kecamatan Padang Selatan saat ini kondisinya sangat memprihatinkan, bahkan batu tersebut sekarang sudah tertimbun oleh pasir.
Pantauan posmetro pada, Selasa (9/8) di lapangan serpihan kapal dan tali temali perlengkapan kapalnya yang sudah dipoles tidak kelihatan lagi bahkan bentuk kapal juga tidak ditemukan lagi.
Semuanya nyaris punah dan hanya terlihat para pedagang makanan dan minuman yang membuka usahanya hingga masuk ke wilayah kapal si Malin Kundang. Diketahui hilangnya Batu Malin Kundang disebabkan abrasi pantai yang sering melanda kawasan itu serta aliran air disana ada yang tersumbat.
Putra (28), salah seorang pengunjung menginginkan pihak terkait dapat menata kembali objek wisata batu malin kundang tersebut, ini demi sejarah yang sudah lama terjadi itu tak tinggal nama saja dan lokasi Air Manis terus dipadati pengunjung setiap saat.
“ Jika perlu keruk tali yang tertimbun tanah, agar bekasnya tampak lagi,” ujarnya.
Nando (17), warga lainnya juga meminta pemerintah membangun kembali kapal dan batu malin kundang itu. Supaya pengunjung bisa kembali selfie pada lokasi itu dan tempat yang dikunjungi puas mereka.
“ Selanjutnya, untuk pedestrian juga perlu dibangun di objek wisata ini, supaya terlihat indah dan pengunjung yang datang nyaman,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Padang, Arfian mengatakan legenda batu malin kundang tersebut memang akan segera kita benahi. Tak itu saja, Kementerian PUPR telah membantu anggaran Rp25 M untuk kawasan itu.
“Jika proses tender selesai, maka pengerjaannya akan dilaksanakan segera. Targetnya 2019 ini tuntas semuanya, termasuk juga pedestriannya,” ujar Mantan Camat Padang Barat ini.
Lalu, Anggota Komisi III DPRD Kota Padang, Wismar Pandjaitan meminta kepada pemko padang mempergunakan dana yang dibantu pusat dengan maksimal serta sesuai perencanaan yang sudah ada. Jangan sampai perhatian pemerintah pusat beralih ke daerah lain, karena anggaran yang ada tak dimanfaatkan sesuai peruntukkannya. Ini yang rugi pemko juga.
“ Kemudian, kepada Disbudpar diminta menyiapkan konsep dengan matang dan merangkul warga dalam realisasi pembangunan yang akan dilaksanakan nanti. Supaya mereka mendukungnya dan kesalahpahaman tak terjadi lagi,” sebut Ketua Bapemperda DPRD Padang ini.(ade)