PARIAMAN, METRO – Wali Kota Pariaman H Genius Umar menyatakan daerahnya bertekad kembali mengangkat potensi batik tanah liat di Dusun Sampan, Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman.
“Kita mulai berdayakan di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Pariaman,” kata Walikota pariaman Genius Umar, kemarin.
Katanya, pemko membuat aturan yang mewajibkan ASN dan pegawai lainnya di lingkungan Pariaman mengenakan batik ini minimal sekali seminggu. Namun, sebelum menerapkan aturan tersebut pihaknya terlebih dahulu akan menyiapkan desainnya sehingga motifnya dapat diterima oleh masyarakat luas.
Ia menyampaikan dengan menerapkan aturan tersebut maka batik yang pernah terangkat sekitar 2012 itu dapat diterima masyarakat dengan motif khas Pariaman.
Setidaknya di daerah itu terdapat 20 rumah pengrajin batik yang berpusat di Dusun Sampan, Desa Pungguang Ladiang, Kecamatan Pariaman Selatan yang dapat memproduksi batik dengan motif berbeda dari daerah lainnya
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit mengatakan sebelumnya batik yang berada di daerah itu dikenal dengan nama batik tanah liat.
“Namun sekarang kami ubah namanya menjadi batik sampan. Pihaknya akan menyelenggarakan lomba mendesain motif batik sampan pada Oktober 2019 sedangkan pengenalan awal akan dilakukan pada Sabtu (13/7),” ujarnya.
Dengan persiapan yang dilakukan serta aturan yang akan dibuat, lanjutnya maka pengrajin dapat lebih produktif karena selama ini kesulitan memasarkan karyanya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit saat membuka Pariaman Expo 2019 menekankan agar Pemkot Pariaman mengutamakan menggunakan batik di daerah itu sehingga dikenal oleh masyarakat luas. “Kalau bukan kita yang membeli karya pengrajin daerah ini, siapa lagi,” tambahnya. (efa)