Bupati termuda se Indonesia, Sutan Riska Tuanku Kerajaan akhirnya menjawab semua keraguan dalam hal memimpin Dharmasraya. Pasalnya, anak muda yang baru memasuki usia yang ke 26 kala itu, dipercaya masyarakat menjadi Bupati Dharmasraya yang berpasangan dengan H Amrizal Dt Rajo Medan dengan akronim SUKA-AMAN. Yang belakangan disebut duet dari generai Millenial.
Hal ini menimbulkan keraguan bagi sebagian masyarakat mengingat Sutan Riska Tuangku Kerajaan masih polos tentang politik maupun pemerintahan. Melalui tekad dan keinginan yang kuat untuk membangun Dharmasraya, Duet Suka-Aman akhirnya menjawab keraguan tersebut dengan berhasil memboyong orang-orang penting ke Dharmasraya, kucuran dana hingga pembangunan yang merata disetiap pelosok dan akan twrus bertambah.
Kehadiran Presiden Joko Widodo hingga menteri-menteri kabibet kerjanya ke Ranah Cati Nan Tigo ini, merupakan bukti yang kuat bahwa Sutan Riska memiliki akses dan jaringan yang kuat di Istana. Jaringan dan kepercayaan menjadi salah satu kunci bagaimana Bupati termuda Indonesia Sutan Riska Tuanku Kerajaan menggait dana pusat untuk membangun Dharmasraya.
Sehingga dana pusat mengucur deras ke Dharmasraya, mulai untuk penuntasan pembangunan RSUD Sungai Dareh, pembangunan jembatan Pulai, jalan Timpeh-Pulau Punjung hingga dana untuk pelebaran Jalan Lintas Sumatra (jalinsum) sepanjang 2.2 Km di dua titik, yakni 1.2 Km di Pulaupunjung dan 1 Km di Koto Baru.
Dalam tiga setengah tahun memimpin Dharmasraya, Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan bersama Wabub Amrizal Dt Rajo Medan sudah berhasil membawa Rp 1,4 triliun dana pusat ke kabupaten berjuluk Ranah Cati Nan Tigo, Jumlah tersebut sangat signifikan jika dibandingkan dengan dana APBD setiap tahunnya.
“Kalau tidak didukung dana pusat, kapan kita bisa segera menikmati infrastruktur untuk melancarkan aktifitas kehidupan masyarakat. Kita kan tahu berapa jatah dana alokasi umum (DAU) dana alokasi khusus (DAK) dan sumber sumber dana APBD kita. Hampir tidak mungkin APBD untuk membiayai proyek proyek infrastruktur kita,” kata Bendahara DPD PDI-P tersebut baru baru ini. Itulah sebabnya, untuk bisa memimpin Dharmasraya diperlukan jaringan dan kepercayaan pemerintah pusat. Dan untuk membangun jaringan dan kepercayaan pusat harus diciptakan pemerintahan yang baik.
Salah satu Indikasi dari pemerintahan yang baik adalah pemerintahan dengan tata kelola keuangan yang memadai. Diantaranya pengelolaan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian (WTP). Dengan WTP, pemerintah pusat tahu bahwa pengelolaan keuangan Pemkab Dharmasraya sudah baik dan bisa dipercaya mengelola dana pusat untuk daerah tersebut.
“Kalau tidak WTP mana mau pusat kasih uang sama kita,” ujar Rajo Koto Besar yang berhasil mendapatkan “Quattrick” WTP tersebut.
Kepercayaan pemerintah pusat juga ditanam oleh Sutan Riska melalui perbaikan kinerja pemerintahan. Sebagai kabupaten yang baru berumur 15 tahun, Dharmasraya sudah bisa menempati posisi nomor wahid soal pemerintahan. Secara nasional posisi kinerja pemerintahan baru menempati urutan 37.
“Progres kinerja pemerintahan kita sudah naik secara signifikan. Dulu di tingkat Sumbar kita jadi juru kunci sedangkan di tingkat pusat pada posisi di atas seratus. Alhamdulillah, sekarang kita sudah pada level pemerintah dengan kineja baik dan cepat,” Ujar Bupati yang baru saja mendapatkan penghargaan Obsession Award, 2 kali berturut-turut tahun 2018 dan 2019
Masih dalam soal membangun kepercayaan, Sutan Riska juga menggenjot prestasi daerah. Sebut saja dalam bidang pembangunan, Sutan Riska sudah berhasil meraih Satya Lencana Pembangunan. Soal pemenuhan hak azasi manusia (HAM), lagi-lagi bupati muda ini juga sudah dua kali menerima piagam dari Kemenkum HAM. Malah Kabupaten Dharmasraya sudah menjadi langganan tetap sebagai peraih supremasi kabupaten sehat dan juga dalam bidang lingkungan hidup. Malah, Musium Rekor Indonesia (MURI) sudah dua kali memberikan piagam atas pemecahan rekor sajian sate ikan terbanyak dan pembuatan wajik terbanyak.
Soal jaringan yang dibangun Sutan Riska Tuanku Kerajaan. Selain dikenal sebagai politis handal partai yang sedang berkuasa, Sutan Riska juga memiliki akses luas ke Senayan. Dia punya hubungan kuat dengan sejumlah politisi Senayan. Bahkan, Sutan Riska juga punya akses kuat ke Istana. Maklum, selain sebiduk dalam kepartaian, prestasi Sutan Riska kerap membuat decak kagum orang nomor wahid di negeri ini.
Di kalangan bupati se Indonesia, Sutan Riska juga cukup diperhitungkan. Malah sosok bupati yang berbadan subur ini mampu meraih jabatan bergengsi di Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) sebagai wakil ketua umum. dengan prestasi yang baik serta luasnya jaringan, tidaklah mengherankan jika putra seorang walinagari ini mampu menghadirkan dana pusat yang luar biasa besar. Paling tidak jika dibanding daerah lain di Sumbar. (g)