SAWAHLUNTO, METRO – Untuk menyajikan informasi kepada masyarakat bahwa ada satu budaya lagi di Indonesia yang akan diakui dunia, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumbar bekerja sama dengan Pemerintah Kota Sawahlunto menggagas 10 kegiatan di Gedung Pusat Kebudayaan Sawahlunto, mulai Kamis (4/7) hingga lima hari ke depan.
“Insya Allah nanti tanggal 5 Juli akan ada penetapan Sawahlunto menjadi Warisan Kota Tambang yang diakui Dunia atau Ombilin Cold Meaning Herritage of Sawahlunto,” kata Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat, Nurmatias.
Untuk itu, lanjutnya, BPCB Sumbar mengadakan agenda ini bekerja sama dengan pemerintah Provinsi Sumbar, Pemko Sawahlunto dan PT. Bukit Asam dalam mendemamkan pada masyarakat bahwa Sawahlunto akan diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Kota warisan dunia.
“Kita telah menggagas sepuluh kegiatan, mulai dari pameran dari beberapa daerah di Indonesia, kegiatan sketsa cagar budaya, berbagai lomba kebudayaan lainnya. Semoga dengan agenda ini dapat memberikan informasi pada masyarakat,” katanya.
Sementara Kepala Bidang Warisan Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar, Aprimas mengungkapkan, semoga dalam serangkaian agenda dalam mendukung Sawahlunto menjadi Kota Warisan Dunia ini dapat memberikan manfaat pada masyarakat terutama sebagai amanah Undang Undang Nomor 5 tahun 2017.
“Bagaimana kita bisa memberikan perlindungan terhadap kekayaan kebudayaan kita dan bagaimana kita pembinaaan pada masyarakat sekitar menjaga warisan budaya dan pelestarian serta pemanfaatan cagar budaya,” katanya.
Tentu akan ada azas kemanfaatan pada masyarakat, ketika Sawahlunto telah ditetapkan sebagai warisan dunia “Tentu akan berpengaruh pada pengunjung Kota Sawahlunto karena telah dilirik oleh dunia, dan merupakan suatu kebanggaan bagi Sumatera Barat,” ujarnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sawahlunto Rovanly Abdams yang membuka rangkaian kegiatan tersebut, menyebutkan bahwa perjalanan Kota Sawahlunto untuk sampai ke sidang penetapan kota warisan dunia versi UNESCO sudah dimulai sejak 2014 silam.
“Mengingatkan kembali, kita mulai pengusulan Sawahlunto masuk dalam nominasi kota warisan dunia itu mulai 2014 silam. Dilanjutkan pada 2015 kita lolos masuk tentative list. Baru pada 2018 lalu, semua data kita lengkap dan diterima pihak terkait di UNESCO. Saat ini (Kamis, 7 Juli, – red) Walikota Sawahlunto sedang mengikuti sidang penetapan kota warisan dunia tersebut di Azerbaijan,” kata Rovanly.
Dilanjutkan Rovanly, berhasil lolos atau pun tidak nantinya sebagai kota warisan dunia, tapi cagar budaya tetaplah kekayaan yang sangat berharga bagi ‘Kota Arang’.
“Cagar budaya inilah kekayaan sesungguhnya, keunikan tak ternilai yang dimiliki Sawahlunto. Sebab itu, kita mendukung upaya – upaya untuk memberikan informasi cagar budaya ini pada masyarakat luas, sehingga masyarakat sadar dan turut berperan menjaga, melestarikan dan merawat cagar budaya yang kita miliki itu,” ujar Rovanly.
Untuk hari pertama rangkaian kegiatan itu, Kamis, 04 Juli 2019 adalah pameran yang diikuti oleh BPCB se – Indonesia, seperti BPCB Yogyakarta, BPCB Gorontalo, BPCB Jambi, BPCB Bali, BPCB Kalimantan Timur, BPCB Sulawesi Selatan dan lainnya. (zek)