PADANG, METRO – UPTD Kebakatan Olahraga Dispora Sumbar telah menyelesaikan seleksi terhadap anak binaan tahun 2019, yang dilaksanakan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP). Dari ratusan yang ikut seleksi tersebut UPTD Kebakatan olahraga menerima 21 anak binaan dari 8 cabang olahraga (cabor). Selain itu, siswa atau anak binaan yang tak berprestasi, baik olahraga maupun akademis terancam dikeluarkan. Karena UPTD menerapkan sistem promosi dan degradasi.
“Kedelapan cabor tersebut terdiri dari sepakbola, atletik, taekwondo, sepaktakraw, gulat, pencaksilat, panahan dan tinju,” ujar Kepala UPTD Kebakatan Olahraga Dispora Sumbar Drs Rafli Efendi, Selasa (2/7).
Dikatakan Rafli, seleksi terhadap anak binaan PPLP UPTD Kebakatan Olahraga ini dilaksanakan 28 Mei hingga 1 Juli. Hasilnya, terdiri dari atletik 1 orang, taekwondo 2 orang, sepaktakraw 6 orang dan gulat 3 orang. Kemudian, pencaksilat 6 orang, panahan 1 orang dan tinju 1 orang. Sehingga totalnya, hasil seleksi dari selapan Cabor sebanyak 21 orang anak binaan baru.
Kemudian, siswa yang merupakan anak binaan yang lama sebanyak 133 orang, jadi total anak binaan di PPLP Sumbar sebanyak 154 orang.
Sedangkan, yang atlet yang mengikuti pembinaan di PPLP ini terdiri dari 12 cabor. Empat cabor lagi terdiri dari balap sepeda, senam, karate dan judo. Di mana perekrutan keempat cabor ini berdasarkan pemantauan dari kabupaten dan kota. Sehingga, UPTD yang mengapresiasi sekali lagkah yang dilakukan kabupaten dan kota dalam pembinaan bibit-bibit atlet atlet olahraga di daerahnya.
“Jika tidak pembinaan yang dilakukan kabupaten dan kota sehingga, UPTD cukup kesulitan juga dalam melakukan perekrutan bibit-bibit anak binaan,” ujar Rafli.
Ditambahkan Rafli, dalam pembinaan para atlet-atlet, PPLP menerapkan sistem degradasi dan promosi. Jika nanti, salah seorang anak binaan mentok dari sisi prestasi olahraga maupun akademik, si anak dikembalikan ke orang tua.
Tidak itu saja, jika si anak mentok prestasi olahraganya, walaupun prestasi akademis bagus, si anak terancam dikembalikan. Begitu sebaliknya, bagus prestasi okademisnya, walaupun prestasi olahraganya bagus maka juga terancam dikembalikan ke orang tua. (boy)