ADINEGORO, METRO – Pascakalah dalam gugatan ke Mahkamah Konstitusi, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyerahkan sepenuhnya nasib Koalisi Indonesia Adil dan Makmur kepada masing-masing partai.
Ketua Umum Partai Gerindra itu mempersilakan mitra koalisinya untuk mengambil keputusan apakah akan tetap berada di barisan oposisi Joko Widodo-Ma’ruf atau sebaliknya.
“Yang jelas Pak Prabowo menyerahkan sepenuhnya ke koalisi. Kalau mau lanjut ayo, kalau enggak juga enggak apa-apa. Itu kan hak masing-masing,” kata Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade kepada wartawan, Jumat (28/6).
Koalisi Indonesia Adil dan Makmur yang mengusung Prabowo-Sandiaga pada Pilpres 2019 terdiri dari lima partai politik. Selain Gerindra, ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat dan Partai Berkarya.
Menurut Andre yang telah mengunci satu kursi DPR RI Dapil Sumbar 1 ini, Prabowo sudah mengundang para pimpinan parpol tersebut ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat siang.
Pertemuan tersebut membahas mengenai putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak gugatan Prabowo-Sandi hingga membahas nasib koalisi ini ke depannya. Menurut Andre, akan ada jumpa pers usai pertemuan. “Tunggu saja pengumuman resminya,” kata dia.
Dihubungi terpisah, Presiden PKS Sohibul Iman membenarkan bahwa ia sudah diundang Prabowo datang ke Kertanegara untuk membahas nasib koalisi. “Di situ akan dibicarakan bagaimana sikap masing-masing partai ke depan,” kata Sohibul.
Namun, Sohibul belum mau buka-bukaan soal sikap PKS, apakah akan berada di oposisi atau bergabung ke pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. “Kan pembicaraannya baru nanti,” kata dia.
Adapun, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya menyatakan bahwa koalisi Adil dan Makmur telah berakhir pascaditolaknya permohonan gugatan Prabowo-Sandi oleh MK. Menurut Zulkifli, berakhirnya Koalisi Adil Makmur ini sudah direstui oleh Prabowo sendiri.
“Saya tadi lama di tempat Pak Prabowo dari setengah dua sampai setengah lima. Pak Prabowo tadi menyampaikan ke saya dengan berakhir putusan MK, maka Koalisi (Adil dan Makmur) sudah berakhir,” kata Zulkifli Hasan.
Zulkifli menambahkan, Ketua Umum Partai Gerindra itu juga mempersilakan kepada partai-partai di koalisi Adil dan Makmur untuk mengambil inisiatif sendiri terkait dengan langkah ke depan. (*/r)