JUANDA, METRO – Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang, kembali menggelar Pelatihan Keterampilan Teknik Instruksional (Pekerti) kepada 20 orang dosen muda dilaksanakan selama dua hari atau 19-20 Juni 2019 lalu, guna meningkatkan kualitas mengajar bagi dosen muda menjadi dosen yang profesional.
Ketua LPM UIN IB Padang, Yasmadi mengatakan, kegiatan ini dalam rangka mempersiapkan para dosen muda menjadi dosen yang profesional, LPM UIN IB Padang melaksanakan kegiatan Pelatihan Keterampilan Teknik Instruksional selama dua hari.
“Kegiatan tersebut diikuti oleh para dosen muda, sehingga mereka tahu berada di mana dan bagaimana harus bersikap dan bertindak,” kata Yasmadi dalam keterangan tertulis yang diterima POSMETRO, Kamis (27/6).
Yasmadi menyampaikan, bahwa yang akan menjadi nara sumber dalam kegiatan pelatihan tersebut adalah Dr. Eka Putra Wirman, Lc, MA (Rektor UIN IB) dan Prof. Dr. Syamsul Bahri Khatib (mantan Dekan Faklultas Dakwah) dan Dharmansyah dari Universitas Negeri Padang (UNP).
Sementara itu, Rektor UIN IB Padang, Eka Putra Wirman menyampaikan, bahwa kegiatan ini sangat baik, untuk itu agar peserta dapat mengikuti dengan serius dan sebaik-baiknya. Kalau dulu untuk menjadi dosen itu harus memiliki Akta V dan untuk menjadi guru harus memiliki Akta IV.
“Dosen Perguruan Tinggi harus bisa learning by doing. Dosen mestinya mempunyai keterampilan mengajar, menguasai teknik mengajar, melakukan persiapan. Jangan hanya mengandalkan ilmu yang dimilikinya sewaktukuliah dahulu,” kata Eka didampingi oleh Wakil Rektor I, Hetti Waluati Triana, dan Kepala Biro AAKK, Kafrina.
Eka berpesan, dari awal-awal sekarang ini mulailah belajar dengan sistem, kalau tidak akan menurunkan kebiasaan yang seperti dimilikinya kepada juniornya nanti. Yang dihadapi di UIN ini adalah mahasiswa (orang dewasa, red), sehingga pola pembelajaran yang dipilih adalah pola pembelajaran orang dewasa yang tentunya sangat jauh berbeda dengan pola pembelajaran anak-anak.
“Begitu juga dengan perilaku dosen harus dijaga, tertawa sewajarnya, jangan merokok dalam ruangan di lingkungan kampus UIN, karena sehat itu adalah hak semua orang. Walaupun tidak ada syarat bahwa untuk menjadi pegawai/dosen UIN tidak boleh merokok,” pesan Eka.
Lebih lanjut, kata Eka, dosen juga harus memperkaya ilmu dan wawasannya, jangan sampai tertinggal oleh mahasiswa dalam penguasaan ilmu dan informasi. Serta, jangan hanya mengandalakan informasi yang bersumber dari informasi online. Dosen harus membiasakan tradisi membaca buku. (mil)