PASARRAYA, METRO – Harga cabai di Pasar Raya Padang kembali ‘pedas’. Komoditi yang paling dicari ibu-ibu rumah tangga ini, diperdagangkan hingga Rp65 ribu per kilogram.
Selasa (25/6), cabai merah yang dijual dengan harga Rp65 ribu tersebut adalah cabai lokal (lado darek). Sementara, cabai Jawa dijual pedagang seharga Rp56 ribu per kilogram, cabai Curup Rp51 ribu per kilogram dan cabai Kerinci Rp48 ribu per kilogram.
Sejumlah pedagang cabai di Pasar Raya mengakui, harga tersebut cenderung mahal. Biasanya, cabai dalam kondisi stabil dijual Rp40 ribu/kilogram.
“Kalau sudah di atas Rp50 ribu sudah termasuk mahal. Makanya daya beli agak lemah,” sebut Nasrul (50), pedagang cabai.
Kenaikan harga cabai diakui Nasrul, telah terjadi dari daerah pemasok. Kenaikan bisa saja dipicu karena musim penghujan, panen yang mulai berkurang, serta berbagai pengaruh lain. “Kita tak tahu masalahnya apa. Biasanya usai lebaran, harga cabai itu kembali stabil. Tapi, sejak sepuluh hari terakhir, harganya sudah mulai naik,” tukas Nasrul.
Pedagang cabai lain, Anton (41) mengatakan naiknya harga cabai mulai berimbas pada berkurangnya daya beli. Pembeli cenderung menahan untuk membeli cabai dalam jumlah banyak sebagai stok.
“Biasanya beli satu kilogram, sekarang berkurang jadi setengah kilogram, karena harganya mahal,” sebut Anton lagi.
Kepala Dinas Pangan Kota Padang, Syahrial mengakui harga cabai saat ini memng cukup mahal. Hal itu karena berkurangnya pasokan karena di daerah penghasil seperti Medan, Bengkulu dan Jawa sedang terjadi krisis panen.
Untuk mensiasati harga cabai yang kembali mahal, Syahrial mengajak semua masyarakat untuk kembali membudayakan bertanam cabai di polibag. Karena ini mampu menanggulangi kebutuhan cabai setiap hari.
“Kita berharap masyarakat khususnya ibu rumah tangga kembali bertanam cabai di rumah masing-masing dengan polibag,” terang Syahrial. (tin)