PADANG, METRO – Universitas Andalas (Unand) Padang hari ini mengukuhkan dua guru besar dari Fakultas Teknik. Salah satunya Prof Dr Eng Ariadi Hazmi ST MT yang meneliti tentang petir.
Dalam orasi Ilmiahnya yang berjudul “Petir: Fenomena Alam, Bahaya dan Manfaatnya”, Prof. Dr. Eng Ariadi Hazmi ST MT menjelaskan, fenomena petir bukanlah penomena biasa. Ada hikmah dan kekuasaan Allah yang bisa diambil didalamnya serta dijadikan pelajaran.
“Masih yang belum terungkap dari fenomena ini, menjadi alasan saya melakukan penelitian dan melanjutkan setelah gelar ini,” ujar Eng Ariadi Hazmi, Selasa, (25/6) di Convention Hall Unand.
Bagi sebagian orang petir sangat menakutkan, namun pada sisi lain petir memilih manfaat bagi alam dan kelangsungan hidup manusia. Bahkan petir dapat menyuburkan tanah melalui nitrogen yang dihasilkan pada lapisan atmosfer dan jatuh bersama hujan.
“Petir menyebabkan nitrogen tidak stabil di atmosfer, kemudian nitrogen yang tak stabil tersebut bereaksi dengan oksigen membentuk nitrat. Selanjutnya nitrat larut bersama air hujan, hampir seperti proses di pabrik pupuk,” jelas akademisi kelahiran Lahat, 14 Maret 1975 itu.
Dilanjutkannya, pada umumnya polaritas petir itu sepert listrik ada muatan positif dan negatif. Persentase 90 persen muatan negatif, 10 persen positif.
“Muatan positif walaupun kecil secara persentase namun daya hancurnya lebih kuat terhadap sistem kelistrikan dan elektronik dan telekomunikasi,” ulas Eng Ariadi Hazmi.
Kemudian, paparnya, Indonesia memiliki hari guruh 100 hingga 200 hari tiap tahun. Itu artinya Indonesia memiliki potensi besar terjadi petir, untuk itu studi tentang petir harus dilanjutkan serta memperbanyak publikasi, penelitian dan kajian tentang petir.
“Saat ini stasiun petir Unand sedang mengembangkan suatu sistem yang menggunakan antena VHF dab mikrofon untuk dapat menemukan lokasi dan image petir 3 D,” ujar Eng Ariadi Hazmi.
Sementara Wakil Rektor 1 Prof Dr Dachriyanus Apt mengatakan, keilmuan profesor yang baru dikukuhkan bisa dilanjutkan serta menjadi kebanggaan bagi Unand.
“Ini suatu hal yang baru dan menarik. Petir ternyata bisa menyubur tanah, semoga kedepannya penelitian ini semakin bermanfaat bagi kehidupan,” kata Dachriyanus. (heu)