DHARMASRAYA, METRO – Sempat mengeluh sakit, petani ditemukan sudah jadi mayat dalam kondisi membusuk di dalam pondok perkebunan sawit Jorong Batu Kangkung, Nagari Alahan Nan Tigo, Kecamatan Asam Jujuhan, Senin (24/6). Penemuan mayat membuat warga setempat geger.
Korban Ahmad (41) yang sehari-hari bekerja di kebun sawit milik warga dan tinggal seorang diri di dalam pondok dalam area perkebunan. Sebelum ditemukan meninggal dunia, kepada pemilik kebun, korban sempat menceritakan kalau dirinya dalam kondisi sakit.
Pascapenemuan mayat itu, warga setempat berdatangan ke lokasi ingin menyaksikan dan melihat langsung kondisi korban. Tak lama berselang, pihak kepolisian datang ke lokasi melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban.
Kapolres Dharmasraya AKBP Imran Amir melalui Kapolsek Sungai Rumbai, Kompol Eriyanto membenarkan bahwa adanya penemuan mayat di pondok perkebunan sawit milik warga. Dari data sementara, korban diduga mengalami demam tinggi sehingga meninggal dunia di lokasi kejadian.
“Saat ditemukan kondisi jenazah laki-laki itu sudah mulai membusuk serta sudah kaku. diperkirakan korban sudah meninggal sekitar 24 jam yang lalu. Dari pemeriksaan saksi, korban bekerja di kebun milik Bakri. Memang, dari keterangan saksi, korban mengalami sakit sejak beberapa hari belakangan,” ungkapnya.
Kompol Eriyanto menjelaskan ditemukannya korban dalam kondisi meninggal dunia berawal Emsaleh (saksi) bermaksud mendatangi korban untuk menanyakan keadaan kesehatannya, pada hari Kamis (16/6) yang lalu. Saat bertemu, korban mengaku menderita sakit demam dan batuk dan Emsaleh memberikan uang sebesar Rp100 ribu dan 10 kg beras.
“Setelah itu, Sabtu (22/6) sekira pukul 09.00 wib, pemilik kebun Bakri mendatangi korban dan memberikan nasi bungkus dan saat itu Bakri melihat korban dalam kondisi demam dan batuk. Selanjutnya pada Senin (24/6) Emsaleh kembali menjenguk korban dan mendapati korban sudah terbujur kaku dan sudah tidak bernyawa lagi. Saat itu juga Emsaleh memberitahukan kepada warga sekitar agar dilaporkan kepada kita,” ungkap Kompol Eriyanto.
Kompol Eriyanto menambahkan dari informasi itu, pihaknya kemudian menurunkan anggota ke lokasi melakukan penyelidikan, pemeriksaan, keterangan saksi dan olah TKP serta melakukan evakuasi. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Tidak dilakukan otopsi. Pemilik kebun telah membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan autopsi terhadap korban serta bersedia bertanggung jawab atas jenazah tersebut dikarenakan Almarhum meninggal secara wajar karena sakit. Selanjutnya jasad korban diserahkan kepada keluarga besar penghulu mudo selaku saudara angkat untuk disemayamkan,” pungkasnya. (g)