KHATIB, METRO – Sudah jadi pemandangan biasa jika kawasan persimpangan Lamun Ombak, Jalan Khatib Sulaiman, macet dan semrawut. Setiap jam sibuk, bahkan jika sudah hujan maka kawasan ini pun sudah ”kacau”, antrean panjang kendaraan tak terelakkan.
Bahkan, di titik pusat perempatan kendaraan menumpuk, tak ada yang mengalah. Akibatnya, pengendara harus sabar, karena kendaraan mereka tak bisa jalan.
Rekayasa lalu lintas yang diterapkan Dinas Perhubungan Kota Padang dengan mengarahkan kendaraan dari arah Lapai ke belokan (u turn) di depan Transmart, ternyata bukan solusi tepat. Cara ini tetap menyebabkan antrian panjang kendaraan di sekitar belokan hingga depan Rumah Makan Lamun Ombak.
Pantauan pagi jelang siang kemarin, antrean kendaraaan mengular. Kendaraan belok kiri dari arah Lapai menuju belokan di depan Transmart. Menjelang tiba dekat belokan, kendaraan dari arah Lapai itu saling bertubrukan dengan kendaraan dari arah Masjid Raya Sumbar (arah Pasar Raya).
Alhasil, macet tidak dapat terelakkan. Bahkan, ekor antrean kendaraan yang hendak menuju belokan Transmart, sampai ke perempatan depan Rumah Makan Lamun Ombak.
Begitu juga ekor antrean kendaraan dari arah Masjid Raya, sudah sampai ke depan BRI Lapai.
“Sudahlah jauh baputa, macet pulo. Tambah batea sajak ado lampu merah iko,” sebut Ikhwan (37), salah seorang warga.
Ia berharap, pengaturan di perempatan Lamun Ombak itu dikembalikan seperti semula. Karena, masyarakat dari arah Lapai hendak mengarah ke DPRD Sumbar harus jauh berbelok dan terjebak macet di u turn depan Transmart.
Komentar yang sama juga dilontarkan pengendara lain, Anton (44). Ia mengaku jengkel dengan rekayasa lalu lintas yang baru saja dibuat Dinas Perhubungan terhadap jalur tersebut. Karena mempersulit dan memperlama antrean kendaraan.
Dengan memakai traffict light kuning saja dan memutar di tengah, maka arus kendaraan diyakininya tak macet seperri sekarang.
“Bagusnya kembalikan lagi ke pengaturan semula,” ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang Dian Fakri, mengatakan bahwa rekayasa lalu lintas yang dibuat sekarang adalah buah pemikiran panjang dari para pakar transportasi dan Dinas Perhubungan. Meski masih ada masalah yang ditimbulkan, namun cara ini menurutnya solusi yang paling terbaik.
Sebagai solusi mengatasi kemacetan, maka Dishub akan memberlakukan sistem buka tutup pada u turn di depan Transmart. Artinya, jika ekor antrean dari arah Lapai mencapai simpang lampu merah depan Lamun Ombak, maka petugas akan menutup u turn depan Transmart. Kendaraan dari arah lapai menuju arah gedung DPRD Sumbar hanya akan berbelok di belokan depan kantor Transmigrasi.
“Semakin jauh belokannya semakin bagus. Macet makin berkurang,” tandas Dian lagi.
Bagi masyarakat yang tidak mau membelok terlalu jauh, maka dipersilakan mencari akses lain. Sehingga konsentrasi kendaraan bisa dipecah. (tin)