BERTANDING di laga kedua Copa America 2019, di Stadion Arena Do Gremio, Uruguay yang diunggulkan kembali mengandalkan duet Luis Suarez dan Edinson Cavani sebagai ujung tombak melawan Jepang, Jumat (21/6) pukul 06.00 WIB.
Dari segi skuat, jelas La Celeste jauh lebih diunggulkan apalagi di sektor penyerangan mereka sudah dihuni oleh dua mesin gol berbahaya dan telah teruji di kompetisi Eropa, Luis Suarez dan Edison Cavani.
Suarez, penyerang klub sepak bola Barcelona ini memang memiliki insting tajam saat berada di kotak penalti lawan, bahkan dalam pertandingan perdana di Copa America 2019 lalu ia sukses mencetak gol ke gawang Ekuador.
Tak cuman tajam, Suarez juga kerap memberikan umpan-umpan berbahaya seperti yang terjadi saat menjamu Ekuador. Satu asisnya sukses membuat Uruguay menang besar 4-0 atas Ekuador.
Rekor pertemuan kedua tim pun menjelaskan jika Uruguay masih sangat superior atas Jepang, total dalam empat pertemuan terakhi Uruguay selalu meraih kemenangan dengan gol lebih dari satu.
Rapor kedua tim dalam lima pertandingan terakhir juga berbanding terbalik, Uruguay berhasil empat kemenangan dan hanya satu kekalahan, sementara Jepang hanya meraih dua kemenangan, satu kekalahan dan satu hasil imbang.
Laga Jumat pagi nanti, akan menjadi partai hidup-mati bagai Jepang, karena jika mereka bisa langsung tersingkir lebih dulu dari ajang Copa America 2019. Sedangkan Uruguay tengah bersaing dengan Chile untuk memperebutkan posisi puncak Grup C.
Dalam laga perdananya, Uruguay tampil oke. Nicolas Lodeiro, Edinson Cavani, Luis Suarez, dan gol bunuh diri Arturo Mina menjadi penentu kemenangan tim asuhan Oscar Tabarez itu.
Uruguay memang tampil dominan dengan 16 attempts, tujuh on goal. Kemenangan itu dipermudah kartu merah pemain Ekuador Jose Quintero di menit ke-24.
Kemenangan telak ini jadi yang pertama untuk Uruguay di turnamen ini sejak 1967. Hasil yang juga menegaskan bahwa tim asuhan Oscar Tabarez itu tengah panas-panasnya belakangan ini.
Dari tiga pertandingan sebelum ini, Uruguay membuat 10 gol dan tidak kebobolan sama sekali menghadapi Uzbekistan, Thailand, dan Panama. Uruguay seperti memberi peringatan kepada para tim unggulan di turnamen ini bahwa mereka tidak boleh diremehkan.
Memang Uruguay terakhir menjuarai kompetisi ini pada 2011, tapi hal itu justru memotivasi mereka untuk bisa jadi yang terbaik. Ini jadi alarm untuk Brasil dan terutama Argentina. Jika Tim Samba menang 3-0 atas Bolivia di laga pembuka, Albiceleste malah takluk 0-2 dari Kolombia.
Sementara itu, Jepang yang di pertandingan perdana kalah telak oleh Chile (4-0), masih akan mengandalkan para pemain mudanya dan berharap keajaiban bocah ajaib mereka, Takefusa Kubo memberi kejutan bagi lini pertahanan Uruguay.
Pemain berusia 18 tahun tersebut memang mencuri perhatian jagat sepak bola dunia dalam seminggu terakhir, pasalnya wonderkid yang mendapat julukan ’The Next Lionel Messi’ ini direkrut klub raksasa Spanyol, Real Madrid awal pekan lalu.
Sayangnya meski mendapat julukan super tinggi dan mengemban harapan dari seluruh pendukung Jepang, Takefusa Kubo malah gagal bersinar di Copa America bahkan statistiknya tertutupi oleh pemain Jepang lain.
Meski Kubo yang paling sering mendapat sorotan, namun penampilan Shoya Nakajima di pertandingan perdana lalu harus menjadi alarm bagi lini pertahanan Uruguay.
Walau tak bisa berkontribusi gol maupun asis, namun sepanjang pertandingan Nakajima menjadi pemain sayap yang paling banyak memberikan umpan crossing serta melepaskan sepakan mengarah ke gawang. (*/ren)