Kota Pariaman – Pemerintah Kota Pariaman melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman telah selesai menggelar iven Festival Pesona Gandoriah 2019 yang kelima kalinya. Iven pariwisata berskala nasional ini berlangsung selama lima hari. Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Alfian mangatakan, Festival Pesona Gandoriah 2019 diselenggarakan dalam rangka media promosi pariwisata Kota Pariaman yang juga telah masuk kedalam iven berskala nasional Kementerian Pariwisata RI.
Dengan meningkat tingkat kunjungan ini katanya, otomatis tingkat perkeonomian masyarakat juga meningkat, salah satu para pedagang yang ada di sekitar Pantai Gandoriah.
“Nantinya akan kita gelar delapan item lomba seperti festival kuliner sate pariaman, lomba selaju sampan, lomba randai, lomba foto objek wisata, lomba beruk memetik kelapa, lomba kreatifitas anak, gandoriah fiesta dan lomba lagu minang. Selain itu, juga diadakan pameran, bazar dan juga akan ada hiburan kesenian tradisional dari komunitas dan sanggar seni, diacara puncak juga akan dimeriahkan oleh artis ibukota,“ ujarnya.
Pemko juga mengadakan lomba beruk memetik kelapa, untuk menambah daya tarik wisata dan mengangkat ciri khas yang ada di pariaman. Lomba beruk memetik kelapa ini merupakan suatu wujud dalam rangka melestarikan warisan budaya yang ada di Pariaman, Sumatera Barat, Indonesia.
Alfian berharap semoga Festival Pesona Gandoriah 2019 kali ini ramai pengunjung, baik dari domestik maupun mancanegara. Kita selalu gencar mempromosikan kegiatan melalui media sosial agar iven ini dapat terekspose.
Kemudian Alfian menyatakan, kunjungan wisatawan hingga kini sebanyak 8560 orang lebih telah mengunjungi objek wisata Pulau Angso Duo Kota Pariaman.
”Tiap hari, ada sekitar dua ribu lebih pengunjung yang berwisata ke Pulau Angso Duo. Terhitung sampai 10 Juni, total pengunjung ke Pulau Angso Duo sebanyak 8560 pengunjung dan terus meningkat hingga akhir Pesta Pantai 2019 ditutup pada 16 Juni. Sekarang saja tingkat kunjungan semkain tinggi karena hari terakhir pesta pantai,” ujarnya.
Apalagi, angka kunjungan ke Pulau Angso Duo akan terus bertambah karena jadwal Pesta Pantai. Jadi katanya, sebanyak 200.480 orang lebih wisatawan berkunjung ke berbagai objek wisata di Kota Pariaman.
”Objek wisata yang ramai dikunjungi seperti Pantai Gandoriah, Pantai Cermin, Pantai Kata, Konservasi Penyu dan hutan mangrove serta Pulau Angso Duo,” ungkapnya.
”Sedangkan sekitar dua ribu orang wisatawan mengunjungi Pulau Angso Duo setiap hari,” sambungnya.
Namun demikian, di hari terakhir Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman menargetkan sebanyak 500 ribu pengunjung selama berlangsungnya Pesta Pantai 2019.
”Kami yakin target tersebut akan tercapai karena pelaksanaan Pesta Pantai masih tersisa enam hari lagi, masih banyak lagi objek wisata lain yang dapat dikunjungi wisatawan,” paparnya.
Ditambah lagi, menikmati Libur Idul Fitri 1430 H masyarakat Kota Pariaman masih menggemari permainan tradisional buayan kaliang yang berada di Pantai Gandoriah.
”Setiap hari sebanyak 200 sampai 300 pengunjung menaiki buayan kaliang,” ungkap Roli pemilik buayan kaliang kawasan Pantai Gandoriah.
”Usaha yang saya jalani sudah turun temurun ini diadakan tiga kali setahun yaitu pada hari lebaran, tabuik dan basapa,” tambahnya.
Dikatakan, buayan kaliang sesudah dipakai disimpan di gudang, sehingga setiap penggunaan kembali semua dicek dan diperbaiki apabila ada kerusakan.
”Untuk tarif harga tiket naik untuk anak-anak sebesar Rp 2.000/orang, sedangkan bagi remaja maupun dewasa sebesar Rp5.000/orang,” ujarnya.
Buayan kaliang merupakan permainan tradisional yang terbuat dari kayu yang digerakan dengan tenaga manusia. Agar putarannya tetap stabil setidaknya ada tujuh orang dewasa yang memutarnya.
”Masing-masing kotak pada buayan kaliang tersebut diisi oleh empat orang, namun kadang-kadang karena peminatnya membludak tidak heran diisi hingga enam orang,” ungkapnya.
Dia berharap pengunjung yang datang tetap tertarik dengan permainan tradisional ini dan lokasi untuk buayan kaliang tidak dipisah-pisah dan tempat lokasi yang sama seperti lima tahun sebelumnya sehingga tampak indah dilihat bila sejajar. (**)