ADINEGORO, METRO – Sepekan terakhir, nama-nama bakal calon Gubernur Sumbar semakin banyak mengapung. Namun, nama yang cukup banyak disebut, baik di media mainstream ataupun media sosial (medsos) adalah Andre Rosiade. Seperti diketahui, Andre baru saja terpilih sebagai anggota DPR RI Dapil Sumbar 1 dengan suara lebih dari 130 ribu.
Namun, apakah Andre benar-benar ingin maju dalam pemilihan Gubernur (Pilgub) yang dijadwalkan akan berlangsung 2020 mendatang? Minggu (16/6), Andre memberikan statemen khususnya kepada koran ini. Dia memastikan, sampai saat ini, belum ada pikiran untuk maju menjadi calon Gubernur Sumbar.
“Banyak yang bilang saya mau maju jadi Gubernur Sumbar. Padahal dilantik saja belum sebagai anggota DPR RI, mungkin 1 Oktober 2019 ini. Bahkan, ada yang menyarankan saya fokus di DPR RI dulu, baru berpikir untuk maju di Pilgub 2024 atau 2025 mendatang. Namun, semua itu menjadi bahan pertimbangan pribadi, keluarga dan banyak pihak,” sebut juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi ini.
Andre memastikan, sebagai kader Partai Gerindra, dia bukanlah orang yang ambisius untuk jabatan tertentu. Waktu Pemilu Legislatif (Pileg) kemarin saja, katanya, dia maju karena diminta oleh partai politik, khususnya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo-Subianto. Kemana-mana, Andre selalu menyebut diminta maju oleh Prabowo, untuk berjuang di DPR RI.
“Saya bukanlah orang yang ambisius untuk jabatan tertentu, termasuk Wali Kota atau Gubernur. Sekarang saya adalah kader partai, yang siap menerima arahan atau perintah partai. Sampai hari ini belum ada instruksi untuk maju Pilgub Sumbar. Tentunya saya akan fokus bekerja sebagai anggota DPR RI usai dilantik nanti,” kata Wasekjen DPP Partai Gerindra ini.
Sebagai kader, kata Andre, dia sangat patuh kepada perintah partai. Andai nanti ada keputusan yang mengharuskannya maju sebagai calon Gubernur, tentu pantang dia bersurut. Sebagai orang yang telah pernah bersaing di Pileg dan menjadi nomor satu di Dapil Sumbar 1, tentu Andre siap menerima amanah berikutnya.
“Artinya, kalau ada perintah maju sebagai calon Gubernur, tentu akan diterima. Tentunya dengan konsekuensi, harus meninggalkan DPR RI, meski baru saja dilantik. Hal itu tak masalah, karena partai pasti akan memberikan dukungan penuh kalau sudah memutuskan. Insya Allah, saya siap bertarung dan siap menang ataupun kalah,” kata ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Jika diamanahkan maju Pilgub Sumbar, Andre tentu tak main-main. Karena yang dipertaruhkannya amat besar—posisi sebagai anggota DPR RI. Andre berjanji akan membawa serta Capres Nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Cawapres Sandiaga Uno. Pasangan Prabowo-Sandi akan diminta langsung untuk turut mengampanyekan Andre Rosiade.
“Tentu kalau maju tak main-main, apalagi tanggung-tanggung. Pak Prabowo dan Bang Sandi akan menjadi juru kampanye pasangan kami nantinya ke Kabupate/Kota di Sumbar. Tapi, hal itu tentu dikembalikan kepada partai. Apakah nantinya akan tetap di DPR RI, atau malah pulang kampung sebagai calon Gubernur,” pungkas alumni SMAN 2 Kota Padang ini.
Sebelumnya dosen Ilmu Politik Universitas Andalas (Unand) Ilham Adelano Azre menyebut, Partai Gerindra punya dua kader unggulan untul Pilgub, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit yang juga ketua DPD Gerindra Sumbar dan Andre Rosiade, anggota DPR RI Dapil Sumbar 1 terpilih 2019-2024.
Kata Azre, Andre Rosiade yang memiliki suara signifikan jumlahnya dalam Pileg 2019 lalu, mencapai 133 ribu suara di Sumbar 1. Sehingga Gerindra bisa mendapat dua kursi di Dapil satu juga harus diperhitungkan dalam kontestasi Pilgub.
“Popularitas dan elektabilitas yang tinggi dari Andre Rosiade tentu juga menjadi pertimbangan oleh DPP Gerindra. Andre meraih suara yang signifikan, sering tampil di media nasional, tentu saja akan berpengaruh terhadap pemilih Sumbar yang sangat loyal kepada Prabowo,” kata Azre.
Azre menilai karakteristik Partai Gerindra yang agak “sentralistik” pengelolaan partainya.
“Dan seorang Andre Rosiade punya faktor X tentang kedekatan dengan DPP ini. Dia Wasekjen DPP Gerindra yang juga juru bicara BPN Prabowo-Sandi. Tentu dalam mengusung calon ini, Gerindra punya kalkulasi apakah mengusung calon sendiri atau melanjutkan tradisi berkoalisi dengan PKS,” katanya. (r)