PADANG, METRO – Usainya gelaran Pemilu 2019 khususnya di Sumbar, saat ini publik Sumbar sudah banyak mulai memperbicangkan seputar bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar untuk Pilkada 2020 mendatang.
Hal tersebut juga disampaikan Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) M Taufik, Rabu (12/6). “Ya, kalau untuk bakal calon gubernur kalau kita lihat sekarang sudah mulai sosialisasi. Tujuannya pasti untuk persiapan Pilkada,” katanya.
Taufik juga menjelaskan, dengan kondisi politik di Sumbar saat ini, semua orang memiliki potensi untuk menang untuk maju di Pilgub mendatang.
“Kondisi politik sekarang, yang Irwan Prayitno sudah habis masa jabatannya selama dua periode membuat banyak minat untuk maju. Sebab potensi menang saat pilgub mendatang itu dianggap 0 kilometer,” katanya.
Terkait incumben, Wakil Gubernur Sumbar saat ini, Nasrul Abit, Taufik menjelaskan bahwa tren wakil gubernur tidak sama dengan tren disaat gubernur ikut pilgub lagi. Jadi sejumlah nama sudah digadang-gadang untuk menyaingi wakil gubernur Sumbar tersebut.
“Saat melihat pilgub kemarin, minim calon, itu lantaran incumben Irwan Prayitno maju, sebab survei disaat gubernur kembali maju itu sangat tinggi. Berbeda dengan tren disaat wakil gubernur maju sebagai gubernur, trennya itu berbeda tidak dominan seperti gubernur. Maka dari itu, semua orang saat ini punya potensi,” tukasnya.
Taufik juga mengatakan, bahwa potensi setiap kepala daerah yang sudah di gadang-gadangkan untuk maju itu seperti Reza Falepi (Wako Payakumbuh), Indra Catri (Bupati Agam), Mahyeldi (Wako Padang).
“Semua kepala daerah punya peluang maju, apalagi yang sudah dua periode seperti Reza Falepi dan Indra Catri, atau bahkan yang sudah terpilih seperti anggota DPR Mulyadi dan Syamsu Bahri,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa sebagian orang mungkin menganggap topik ini masih jauh. Tapi sebenarnya sudah semakin dekat.
“Kalau tahapannya itu mungkin belum jalan, tapi kan sosialisasi dan pengenalan kepada masyarakat sudah mulai dilakukan oleh para bakal calon,” katanya.
Ia mengungkapkan, untuk maju pada pilgub mendatang, memang masyarakat pada umumnya memperhatikan nama-nama tokoh lama seperti Mulyadi, Mahyeldi, Bupati Padangpariaman Ali Mukhni. Wajah lama itu memang sudah dikenal masyarakat.
“Masyarakatnya masih dominan wajah lama, belum ada yang benar benar wajah baru seperti yang diharapkan masyarakat. Berbeda dengan nama baru di politik, seperti saat ini yang muncul yakni Kapolda Sumbar Fakhrizal yang berasal dari luar partai,” lanjutnya.
Terpisah, Komisioner KPU Sumbar, Izwaryani mengatakan bahwa saat ini KPU masih dalam perancangan anggaran dan belum masuk ke tahapan Pilkada. Pihaknya masih menunggu peraturan KPU RI diterbitkan dahulu.
Kemudian terangnta, untuk jadwal tahapan Pilkada KPU Sumbar masih menunggu KPU RI.
“Sekarang KPU RI masih fokus PHPU, kita kerjakan sesuai dari KPU RI nanti untuk tahapan Pilkada jika ada arahan darinya,” tutupnya.
Sementara itu, kabupaten dan kota yang akan mengikuti Pilkada 2020 mendatang diantaranya Padangpariaman, Sijunjung, Agam, Tanahdatar, Limapuluh Kota, Dharmasraya, Solok, Solok Selatan, Pesisir Selatan. Kemudian, Kepulauan Mentawai, Pasaman, Pasaman Barat, Kota Solok, Bukittinggi, dan Payakumbuh serta pemilihan Gubernur Sumbar. (heu)