PROGRAM Satu Keluarga Satu Sarjana telah dicanangkan jajaran Pemko Pariaman, sekaligus ditetapkan sebagai salah satu program unggulan. Hal ini tentu bukan tanpa alasan yang jelas, karena bukankah untuk merengkuh kemajuan atau pun menciptakan SDM unggul dan mumpuni, salah satunya hanya akan bisa diwujudkan melalui program pendidikan yang dilakukan secara sadar dan terencana, seperti halnya program Satu Keluarga Satu Sarjana yang dicanangkan Pemko Pariaman.
“Selain itu juga tidak kalah pentingnya, tujuan utama dari program Satu Keluarga Satu Sarjana ini terutama dimaksudkan untuk membantu masyarakat miskin atau masyarakat ekonomi kurang mampu, sehingga diharapkan mereka juga bisa melanjutkan pendidikan anak-anaknya ke tingkat perguruan tinggi, seperti halnya masyarakat lainnya,” terang Kepala Bappeda Pemko Pariaman, Fadhli.
Fadhli menambahkan, sebagaimana komitmen Wali Kota Pariaman Genius Umar, bahwa Program Satu Keluarga Satu Sarjana ini, merupakan program unggulan bagi duet pasangan Wako Genius Umar dan Wawako Mardison Mahyuddin.
Menurutnya, melalui program ini, nantinya diharapkan agar dalam setiap satu keluarga yang ada di Kota Pariaman, minimal bisa mempunyai satu orang lulusan sarjana, atau minimal sarjana muda. “Jadi dalam hal ini untuk jenis kualifikasi pendidikannya adalah pendidikan vokasi, dimana saat mereka telah lulus nantinya mereka sudah dibekali dengan beragam skill dan ketrampilan, sehingga selanjutnya mereka bisa diandalkan dalam keluarga masing-masing. Termasuk i dapat bekerja untuk menunjang kesejahteraan keluarganya masing-masing,” terang Fadhli.
Hal itu tegasnya tentunya sangat beralasan, karena yang diharapkan melalui program ini adalah lahirnya generasi siap kerja yang nantinya bisa diharapkan untuk membantu atau mengangkat taraf ekonomi dan kesejahteraan keluarga mereka sendiri.
Karena seperti disadari bersama lanjut Fadhli, Pemko Pariaman di bawah duet kepemimpinan Walikota Genius Umar dan Wakil Wali Kota, Mardison Mahyuddin jelas sangat menyadari dan meyakini, bahwa pendidikan merupakan salah satu formula paling ampuh dalam rangka mengentaskan kemiskinan, sekaligus untuk bisa memutus mata rantai kemiskinan itu sendiri.
Makanya, dengan alasan itu, agar para pelajar yang akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi bisa tertampung saat dikirim ke Perguruan Tinggi Vokasi, sebelumnya Pemerintah Kota Pariaman sebelumnya telah menjalin Memorandum of Understanding (MoU) dengan beberapa Perguruan Tinggi di Sumbar.
Diantaranya MoU dengan perguruan tinggi Politeknik Negeri Padang (PNP), Politeknik ATI Padang, Politeknik Pelayaran Sumatera Barat (Poltekpel Sumbar), Batam Tourism Polyteknik (BTP) dan Insititute Teknologi Bandung (ITB).
Juga tidak kalah pentingnya, program Satu Keluarga Satu Sarjana ini juga telah termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023, sehingga nantinya ditetapkan sebagai salah satu program unggulan yang diharapkan dapat mengentaskan angka kemiskinan di Kota Pariaman.
Untuk itulah tidak ketinggalan untuk penganggarannya juga telah dialokasikan secara khusus melalui APBD Kota Pariaman. “Yang jelas untuk program yang satu ini bisa dikatakan sudah tidak ada persoalan yang berarti. Termasuk semua perangkat pendukungnya juga sudah disiapkan, termasuk nantinya kesiapan sejumlah instansi tekhnis yang telah ditunjuk sebagai penanggungjawab untuk itu,” terangnya.
Di pihak lain seperti diakui Kadis Pendidikan Provinsi Sumbar, Burhasman beberapa saat lalu, ketika melouncing program Satu Rumah Satu Sarjana di Kota Pariaman, dimana menurutnya, Kota Pariaman sangat memahami bahwa pendidikan akan dapat memperbaiki taraf kehidupan manusia. Hal itu menurutnya terlihat dengan diprogramkannya program Satu keluarga Satu Sarjana di Kota Pariaman.
Dengan alas an itu pula sebutnya, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno jelas sangat mengapresiasi terobosan Pemko Pariaman, menjadikan Program Satu Rumah Satu Sarjana sebagai program unggulannya.
“Karena bagaimanapun kita tentunya juga sangat dituntut agar bisa melahirkan generasi muda yang mempunyai daya saing, yang dapat berbicara di pentas nasional maupun internasional. Dan hal itu tentunya hanya akan bisa dijawab oleh generasi muda yang mumpuni yang didukung basic pendidikan yang juga lebih memadai,” terangnya. (efa)
