PADANG, METRO – Meskipun cuti bersama lebaran telah usai, namun masih terlihat lalu lalang wisatawan yang berkunjung ke Kota Padang. Salah satu destinasi wisata yaitu komplek Masjid Raya Sumbar, jadi salah satu objek swafoto “selfi” pada libur lebaran 1440 Hijriyah
Dari pantauan di POSMETRO, Senin (10/6) beberapa pelataran masjid seperti tangga menuju ke masjid, di depan papan nama masjid serta di dekat menara, menjadi lokasi favorit masyarakat untuk berswafoto “berselfi” di masjid termegah di Sumbar itu. Selain itu, kawasan Pantai Padang juga masih banyak temui mobil berplat luar daerah Sumbar, seperti BK, BM, BD maupun B dan daerah lain di Indonesia.
Salah satu wisatawan yang berdomisili di Jambi, Yunita (35) yang ditemui di lokasi mengatakan alasan berswafoto karena Masjid Raya Sumbar memiliki identitas yang berbeda dari masjid lain di Indonesia maupun di dunia. Dengan kubah yang menjulang menyerupai bangunan bagonjong khas Minangkabau serta tangga yang berjenjang menjadi salah satu indikator lokasi tersebut cocok jadi tempat swafoto.
Menurut wanita berhijab ini, Masjid Raya Sumbar, Gunung Padang, Monumen IORA dan Monumen Merpati Perdamaian, Jembatan Siti Nurbaya menjadi identitas swafoto bagi wisatawan yang pantang dilewatkan jika berkunjung ke Kota Padang.
“Selain mudik kami juga manfaatkan waktu sisa libur lebaran ini untuk mengunjungi tempat tempat yang indah untuk berselfi di Kota Padang. Karena masih ada sisa waktu liburan sekolah anak-anak sehingga dapat memanfaatkan momen ini. Tak afdal rasanya kalau ngga berfoto di Masjid Raya Sumbar nan megah ini,” ujarnya.
Wisatawan lain asal Bandung, Elly (57) mengatakan selain sebagai tempat ibadah yang representatif, Masjid Raya Sumbar cocok jadi destinasi wisata halal. Bila dilihat dari kejauhan kata dia, menaranya dan kubah yang menjulang seperti khas bangunan rumah adat Minang Kabau sudah membuktikan masjid tersebut identitas masyarakat Kota Padang.
Hanya saja kata dia, perlu ada pembenahan seperti parkir yang masih terlihat semrawut di pinggir jalan. Dan masih ada pungutan oleh petugas parkir liar yang tidak memakai identitas parkir, serta pedagang kaki lima yang tidak tertib berjualan.
“ Tadi saya diarahkan parkir dipinggir jalan salah satu petugas parkir yang tidak memakai identitas itu. Rupanya di dalam masih luas parkirnya. Masjid semegah ini bukan tidak mungkin depannya akan ikon” wisata halal” masyarakat di Indonesia saja namun juga dunia, bergantung pada pengelolaan pemerintah dan masyarakatnya,” ujar ibu dua orang anak itu. (cr1)