PADANG, METRO – Untuk memberikan pengamanan kepada masyarakat sebelum dan sesudah lebaran, sebanyak 6.227 personel gabungan TNI, Polri dan Pemda dilibatkan dalam Operasi Ketupat Singgalang 2019 yang akan dimulai dari 29 Mei hingga 10 Juni mendatang. Seluruh petugas gabungan itu akan ditempatkan di 92 Pos yang tersebar di seluruh wilayah Sumbar.
Pos tersebut terdiri dari tiga kategori, yaitu Pos Pengamanan (Pos Pam), Pos Pelayanan (Pos Yan) dan Pos Terpadu. Untuk Operasi Ketupat Singgalang 2019 ini, Polda Sumbar lebih memfokuskan untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas, berbagai gangguan kamtibmas seperti kejahatan konvensional, dan antisipasi gerakan terorisme.
”Sudah kita persiapan posko-posko pengamanan, pelayanan, dan posko terpadu untuk pengamanan lebaran Idul Fitri, menyebar di seluruh Sumbar. Intinya kita ingin menciptakan situasi yang kondusif di Sumatera Barat,” kata Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal usai Apel gelar pasukan Operasi Ketupat Singgalang 2019 pengamanan Idul Fitri 1440 Hijriah.
Irjen Pol Fakhrizal menjelaskan, berdasarkan analisa lebaran tahun lalu, prioritas pengamanan terkait kelancaran lalu-lintas arus mudik dan arus balik lebaran. Terutama di jalur Padang-Bukitinggi- Payakumbuh, dan Padang-Pesisir Selatan yang memang intensitas kendaraan sangat padat dan ramai disaat musim mudik lebaran maupun usai lebaran.
”Kalau untuk gangguan kriminalitas tentunya kita antisipasi rumah- rumah yang ditinggal mudik oleh penghuninya. Antisipasinya dengan patroli secara rutin ke komplek-komplek perumahan, sehingga tindak kriminal bisa diminimalisir. Termasuk juga mengatisipasi ancaman teroris,” ungkap Irjen Pol Fakhrizal.
Irjen Pol Fakhrizal menuturkan, pada pengamanan nanti pihaknya akan bekerja sesuai standar operasional prosedural (SOP). Segala tindakan yang akan dilakukan harus sesuai dengan aturan Jadi, ia menegaskan tidak ada perintah tembak di tempat dan pihaknya akan terus meningkatkan pengamanan supaya masyarakat Sumbar merasa aman untuk menikmati suasana lebaran.
”Tidak ada perlakuan khusus pengamanan ini. Operasi ini sudah direncanakan, dan pihaknya sudah mempersiapkan segala yang diperlukan. Tetapi kita tidak boleh juga underestimed (lengah) walaupun daerah kita aman tapi kita tetap waspada. Mudah-mudahan sampai selesai Idul Fitri situasi tetap kondusif,” tegas Kapolda.
Sedangkan Karo Operasional Polda Sumbar, Kombes Pol Firly R. Samosir menyebutkan, titik prioritas pengamanan jalur macet seperti pasar tumpah, kendaraan parkir di badan jalan. Kemudian tempat rawan kamtibmas, seperi terminal, stasiun bandara, SPBU, rumah sakit, pemukiman penduduk, jalan umum, industri, dan lokasi rawan bencana alam.
”Operasi ketupat dimulai pada 29 Mei hingga 10 Juni 2019. Nantinya akan dilaksanakan gelar apel pasukan sebelum personel digeser ke posko-posko yang sudah ditentukan. Personel pengamanan totalnya 6.227. Dari Polda Sumbar 320 personel, polres jajaran 2.939, dan instansi samping 2.968. Selain itu, kita juga membentuk posko dengan jumlah 98 posko, rinciannya pos pegamanan (pospam) 62, pos pelayanan (posyan) 32, dan pos terpadu sebanyak 4 posko,” jelas Kombes Pol Firly.
Antisipasi Kawasan Rawan Macet
Dirlantas Polda Sumbar, Kombes Pol Nurhandono mengatakan, salah satu fokus pengamanan Idul Fitri 1440 H adalah arus lalu lintas. Sebab itu pihaknya sudah merekayasa jalan terutama di kawasan rawan macet. Pengamanan mudik dan arus balik pola hampir sama dengan tahun lalu.
“Jalur di Padangpariaman, Padangpanjang, dan Bukittinggi, termasuk juga jalur yang ada pasarnya seperti Pasar Koto Baru, dan disiapkan tempat parkir untuk kendaraan di sana. Kita sudah melakukan koordinasi, dan melakukan rekayasa jalan. Salah satunya adalah memasang barikade atau barier di sepanjang jalur itu baik di bahu jalan maupun di median jalan,” ungkap Kombes Pol Nurhandono.
Kombes Pol Nurhandono menargetkan kemacetan dapat ditekan selama lebaran ini. Salah satu carahnya menyediakan jalur-jalur alternatif seperti Sicincin-Malalak, serta jalur alternatif lainnya. Bahkan, jembatan di Kayutanam, Padangpariaman, yang sempat ambruk beberapa bulan lalu berkemungkinan pada H-7 sudah bisa dilalui.
“Kita siapkan personel untuk mengamankan para pemudik, mengantisipasi kemacetan. Jika tahun lalu kemacetan 8 jam, kita kurangi lagi, kita berusaha sangat maksimal mungkin agat masyarakat merasa nyaman dalam perjalanannya menikmati suasana lebaran,” pungkas Kombes Pol Nurhandono. (rgr)