PADANG, METRO– “Aden gilo, den dak dikamehan dek anak den do. Manga ang katuak den ko.”
Suara berat Amiruddin (46) terdengar cukup keras saat berusaha lepas dari katuak (tekuk-red) Briptu Asep Maulana, personel Polres Solok, Sabtu (8/8) pagi itu rupanya berbuntut panjang. Akibat ulahnya, petugas polisi itu terpaksa harus bentrok dengan puluhan warga di kawasan itu.
Pasalnya, usai dikatuak ratusan warga di Kenagarian Sungai Pisang, Kecamatan Bungus Teluk Kabung langsung mengepung Asep saat berada di rumah rekannya tersebut.
Tak berdaya, Briptu Asep hanya bisa terdiam dan tidak mampu berbuat banyak. Sebab, sedikit buat kesalahan, bisa berakibat fatal pada dirinya.
Penuturan Briptu Asep saat ditemui POSMETRO ketika diamankan di Mapolsekta Bungtekab, kejadian itu berawal saat dirinya ingin mengunjungi salah seorang rekan yang tinggal di Sungai Pisang, Sabtu sekitar pukul 10.30 WIB menggunakan sepeda motor.
Namun, belum sampai ke rumah rekannya itu, salah seorang warga tiba-tiba saja melayangkan kayu berukuran 4×6 centimeter ke arah motor yang dikendarainya. Sontak, Asep pun kaget dan terjatuh dari sepeda motornya. Bagian depan sepeda motornya hancur akibat balok kayu tersebut.
“Saya tidak mengenal orang yang memukul saya itu. Untung saja pukulan itu tidak mengenai kepala saya,” ujarnya.
Terkejut karena serangan tiba-tiba itu, dia langsung membela diri dengan menekuk Amiruddin. Tapi, apa yang didapat? Amiruddin malah bersikeras dan berontak serta terus menyebut dirinya pernah masuk RSJ dan memiliki kartu kuning.