SUDIRMAN, METRO – BPBD Sumbar menyiagakan petugas kebencanaan dan relawan di jalur mudik yang rawan banjir dan longsor selama 24 jam mulai H-7 hingga H+7. Hal ini sebagai antisipasi bencana alam di musim mudik lebaran.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumbar, Erman Rahman menginstruksikan petugasnya untuk siaga 1×24 jam selama mudik dan arus balik lebaran tahun ini. Hal ini untuk mengantisipasi terjadi kecelakaan lalu lintas yang menimbulkan korban jiwa.
“Selama lebaran, kami petugas BPBD dan relawan tetap standby 24 jam yang tersebar di berbagai lokasi rawan bencana, begitu juga dengan BPBD kabupaten/kota,” kata Erman saat dihubungi, Kamis (16/5).
Erman menyebutkan, pihaknya mewaspadai sedikitnya tiga lokasi yang rawan bencana longsor. Ketiga lokasi itu adalah Lembah Anai, Palupuah Kabupaten Agam dan jalur jalan Sitinjau Laut. Berdasarkan survei BPDB, tiga lokasi ini kerap menjadi sasaran bencana.
Sedangkan potensi rawan banjir ungkapnya, bisa terjadi di Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Kepulauan Mentawai, Limapuluh Kota, Agam, Pasaman, dan Tanahdatar.
“Jumlah (rawan bencana) memang belum dipetakan keseluruhannya, tapi setidaknya ada sejumlah daerah yang menjadi perhatian khusus. Seperti Sitinjau Laut, Palupuah dan Lembah Anai. Karena walaupun hujan atau tidak, sering terjadi bencana di sana,” sebut Erman.
Erman mengaku, sudah menjalin koordinasi dengan semua instansi terkait untuk mengantisipasi ancaman tanah longsor di jalur mudik di Sumbar. Seperti, menempatkan sejumlah alat berat di jalur tersebut.
“Dengan adanya alat berat yang siaga di jalur mudik, sehingga kalau terjadi longsor dan menimbun badan jalan langsung dibersihkan dan arus laju kendaraan bisa berjalan lancar,” kata Erman.
Selain itu kata Erman, pihaknya juga akan mendirikan posko siaga, serta memasang rambu-rambu peringatan di jalur-jalur rawan bencana. Pendirian posko dan rambu-rambu ini untuk membantu kelancaran arus mudik lebaran. Dalam hal ini, BPBD bekerja sama dengan pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan.
“Kami rencananya juga akan mendirikan posko-posko kecil di titik-titik rawan longsor dan banjir. Selain posko, kami pun akan memasang rambu-rambu peringatan dengan berkoordinasi bersama Dishub,” ujar Erman.
Oleh karena itu, Erman mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati mulai dari saat berkendara menuju ke lokasi rawan longor dan banjir. Sebab, volume kendaraan sangat tinggi, apalagi cuaca saat ini juga sulit diprediksi.
“Kalau hujan deras, usahakan menghindar dari jalur rawan bencana, tapi jika tidak bisa dihindarkan, tentu harus meningkatkan kewaspadaan dan kehatian-hati agar tetap selamat sampai tujuan,” pungkasnya. (mil)