RADEN SALEH, METRO – Dinas Perhubungan Sumbar tengah mempersiapkan pelayanan mudik gratis dengan moda transportasi laut dari Teluk Bayur, Padang ke Tanjung Priok, Jakarta. Hal ini menyusul melambungnya harga tiket pesawat, lantaran hingga saat ini polemik tingginya harga tiket belum menunjukkan tanda akan mengalami penurunan dalam waktu dekat.
Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Heri Nofiardi mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi awal terkait persiapan angkutan Lebaran 2019 untuk transportasi laut bersama sejumlah instansi dan stakeholder sektor transportasi laut.
“Untuk sektor laut kami sudah rapat awal, rute masih sama tahun kemarin Padang-Mentawai. Kemudian tahun ini kami berencana menyiapkan mudik gratis Padang-Jakarta, terus nanti kapan jadwal dan dermaganya akan kami rapatkan lagi,” ujar Heri saat dihubungi, Senin (13/5).
Mengenai arus mudik dan arus balik Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriyah, kata Heri, pihaknya akan segera melakukan rapat untuk persiapan angkutan darat dan udara. Rapat koordinasi ini juga melibatkan instansi terkait guna menyiapkan moda transportasi yang akan di gunakan.
“Rencananya, 21 Mei 2019 kami akan rapat bersama stakeholder terkait seperti, Dirlantas dan sebagainya. Nanti dari sana, akan keluar ide-ide apa saja yang perlu dibenahi,” kata Heri tergesa-gesa menutup teleponnya karena sedang menerima tamu dari Inspektorat.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan Kota Padang telah melakukan pengecekan uji layak kendaraan angkutan lebaran ditargetkan tuntas pada H-7. Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Padang, Yudi Indrasyani mengatakan tujuan dilakukan uji kelayakan kendaraan angkutan lebaran untuk menekan terjadinya kecelakaan akibat kelalaian manusia.
“Setiap kendaraan yang akan beroperasi sebagai jasa angkutan lebaran mesti terjamin kondisinya untuk memastikan penumpang aman sampai tujuan,” ujarnya.
Tidak itu saja ungkapnya, bagi kendaraan yang tidak layak beroperasi, dikhawatirkan dapat mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya saat berada di jalan raya.
Setiap bus yang telah lulus uji tersebut lanjutnya, akan diberi tanda khusus seperti, stiker dan diperbolehkan beroperasi mengangkut penumpang baik di saat arus mudik ataupun di saat arus balik.
Yudi menambahkan, pemberian stiker tersebut dilakukan sebagai pemberitahuan awal kepada masyarakat agar tidak menggunakan bus/mobil yang tidak lulus uji layak untuk bepergian. “Yang belum lulus uji layak, maka tidak akan diberi stiker sebagai tanda angkutan lebaran yang boleh beroperasi,” ucapnya.
Yudi menerangkan, uji layak kendaraan tersebut digelar langsung di kawasan Koto Lalang dan Lubuk Buaya, Kecamatan Kototangah.
“Uji layak kendaraan lebaran baru akan dimulai apabila instruksi dari pusat telah tiba. Jika surat dari Kementerian Perhubungan belum turun, maka kita belum bisa melaksanakannya, sebab kriteria apa yang akan diuji, tertera di sana (surat dari Kemenhub),” sebutnya. (mil)