BUKITTINGGI, METRO – Memastikan lancarnya proyek Pembangunan Pasar Atas selama bulan Ramadhan, Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias dan Wakil Wali Kota Irwandi didampingi SOPD terkait, meninjau proyek pembangunan Pasar Atas, Minggu (12/5). Wako memastikan bulan puasa bukan kendalam dalam melanjutkan profres pembangunan sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan.
Proyek ini ditarget selesai pada akhir tahun 2019. Pemantauan dan pengawasan terhadap proyek ini terus dilakukan, agar prosesnya berjalan maksimal dan pekerjaannya sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias mengatakan, Pasar Atas ini harus dibangun maksimal. Selain memang menjadi kebutuhan prioritas dalam meningkatkan ekonomi masyarakat, Pasar Atas juga akan menjadi percontohan di Indonesia, karena dibangun dengan konsep green building.
”Pemantauan dan pengawasan pembangunan pasar atas ini selalu dilakukan, mengingat akan memasuki bulan Ramadhan, kita melakukan pemantauan untuk memastikan apakah berpengaruh terhadap pekerjaan pembangunan. Ternyata tidak berpengaruh sama sekali bahkan ada penambahan pekerja yang dilakukan untuk memacu kinerja sesuai target yang ditetapkan,” ujarnya.
Sementara itu, Nurrohman Koordinator PT. Brantas Abipraya, mengatakan, masuknya bulan puasa tidak berpengaruhi terhadap jam kerja. Jadwalnya normal masuk seperti biasa, hanya hari pertama Ramadhan libur satu hari penuh dan hari berikutnya seperti biasa kembali.
”Masuknya bulan Ramadhan tidak berpengaruh terhadap jam kerja, malah ada penambahan pekerja. Sehingga perharinya mencapai 250 orang, untuk pekerjaan cor akan dilakukan pada malam hari. Saat ini pembangunan struktur sudah mencapai 70 persen dan diperkirakan pada akhir Mei ini sudah selesai,” ungkapnya.
Kemudian dikatakan Nurrohman, bahwa pada tanggal 28 Mei adalah hari terakhir kerja dan tanggal 29 Mei cuti dan kembali mulai bekerja pada12 Juni. Untuk melanjutkan progres pembangunan untuk mengejar tenggat waktu.
Sedangkan mengenai kendala dalam pelaksanaan pekerjaan saat ini menurut Nurrohman adalah kedatangan material yang didatangkan dari Jakarta yang sering terlambat serta akses jalan yang sempit karena Bukittinggi adalah kota wisata yang selalu ramai pengunjungnya. Namun, tidak mengganggu terhadap pekerjaan secara keseluruhan dan dalam pencapaian progres kegiatan. (u)