LIMAPULUH KOTA, METRO – Bahar Dt. Ulak Summano (69) merasa lebih sehat sejak dua tahun terakhir. Dirinya didiagnosa mengalami penyakit tekanan darah tinggi bertahun tahun lamanya. Bahkan dia pernah dirawat di Rumah Sakit Umum Suliki selama 1 bulan.
”Saat ini kesehatan saya terasa jauh lebih baik. Sebelumnya hari hari saya tidak lepas dari sakit tekanan darah tinggi. Saya juga pernah dirawat di RSUD Suliki selama sebulan. Biaya berobat selama 1 bulan itu mencapai Rp 12.500.000, untung saya memiliki BPJS Kesehatan, semuanya gratis. Tidak sepersenpun uang dari saku saya keluar,” cerita Bahar Dt. Ulak Summano kepada wartawan.
Warga Manggilang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota ini, dulu sebutnya, saat sakit hanya mampu berobat dikampung dan menggunakan obat yang dijual di warung-warung. Bahkan sering kali harus menahan rasa sakit karena tidak memiliki biaya untuk berobat kerumah sakit.
”Dulu sebelum saya terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, hanya mampu membeli obat di warung-warung. Dan untuk berobat di Rumah Sakit waktu itu hanya jadi angan-angan saja, karena tidak punya biaya. Kalau mau berobat kerumah sakit harus menjual sawah, ladang, dan minjam-minjam dulu. Tapi setelah saya menjadi peserta JKN saya dengan mudah berobat kerumah sakit,” tuturnya bersyukur.
Dia merasa sangat terbantu dengan adanya program JKN-KIS. Untuk itu dirinya mengajak masyarakat yang belum bergabung dengan program JKN-KIS. Karena menurutnya, program JKN-KIS sangat membantu dan memudahkan masyarakat ekonomi menengah untuk mendapatkan akses kesehatan.
”Kalau dapek masyarakat nan alun mendaftar program BPJS Kesehatan segeralah mendaftar, agar kesehatan kita terjamin. Kami sebagai masyarakat kecil dengan ekonomi bawah sangat terbantu dengan program JKN-KIS ini. Semoga pemerintah bisa lebih meningkatkan program BPJS Kesehatan ini,” tuturnya. (us)














