AZIZ CHAN, METRO – Selama Ramadhan, Dinas Pendidikan Padang mengalihkan proses belajar mengajar (PBM) ke masjid dan mushalla. Pemindahan PBM ini, mengikuti program Pemko Padang, yakni Pesantren Ramadhan. Selain itu, pada tahun ini, Pesantren Ramadhan yang diselenggarakan Pemko Padang ini lebih lama dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Pendidikan Padang, Barlius mengatakan, Pesantren Ramadhan di tahun ini dilaksanakan dalam waktu 18 hari. Pesantren Ramadhan dimulai dari 11 Mei sampai 29 Mei. Lamanya durasi Pesantren Ramadhan ini, diharapkan bisa membentuk karakter seluruh peserta didik di Padang, dari SD hingga SMP.
“Memang agak beda di tahun ini. Selama Ramadhan ini, tidak ada peserta didik di Padang diliburkan, melainkan proses belajar mengajarnya dipindahkan ke masjid dan mushalla. Selama Pesantren Ramadhan ini, seluruh peserta didik, diberikan pelajaran ataupun edukasi yang ada di masjid dan mushalla,” kata Barlius.
Barlius mengungkapkan, para pengajar di Pesantren Ramadhan ini, juga diberikan pembekalan ataupun standarisasi dari Pemko Padang. Dengan begitu, tujuan dari Pemko Padang untuk Pesantren Ramadhan bagi seluruh peserta didik, nantinya bisa tercapai.
Selain itu ungkapnya, pengumuman kelulusan ujian nasional baik itu SD dan SMP juga bakal diumumkan pada bulan ini. Diperkirakan pengumuman UN untuk tingkat SMP pada 29 Mei. Teknis pengumuman UN pada SMP ini, pihaknya akan memakai jalur website.
“Jadi dengan melalui website, akan mencegah berkumpulnya pelajar di suatu tempat atau kelompok pelajar yang berimbas pada ugal-ugalan. Mudah-mudahan pada pengumuman nanti, tidak akan membuahkan ugal-ugalan,” katanya.
Pencegahan adanya ugal-ugal ataupun budaya coret-coret seragam sekolah, Dinas Pendidikan juga meminta kepada orang tua, pada hari pengumuman itu, diharapkan agar jangan memberikan sepeda motor dan menyembunyikan seragam anak-anak.
“Dengan pola seperti ini, kita bisa mengurangi budaya coret-coret seragam ini. Kita berharap peran orangtua sangat besar pada pencegahan ugal-ugalan pelajar saat pengumuman UN nanti. Orang tua harus lebih bijak dan tegas dengan anaknya,” ujarnya.
Untuk tingkat SD, Barlius menuturkan, pengumuman UN diatur pada 12 Juni mendatang. Mekanisme pengumuman UN sepertinya sama dengan SMP. Pada pengumuman tingkat SD ini, pihaknya akan mengatur waktu sekitar pukul 16.00 WIB.
“Jadi intinya kontrol orangtua dan action orangtua. Bagaimanapun aturan-aturan yang kita bikin, tanpa ada dukungan dan peran orangtua, sama saja bohong. Pihak sekolah juga harus berperan aktif dengan tudak melakukan pembiaran,” pungkasnya. (rgr)