PASAR RAYA, METRO – Jelang Ramadhan, harga bawang putih benar-benar menggila. Jika sebelumnya menyentuh di harga Rp50 ribu per kilogram, sekarang menembus Rp100 ribu per kilogram.
Pantauan di lapangan, harga-harga kebutuhan pokok dan bahan pangan menjelang Ramadhan di pasar tradisional, Pasar Raya Padang mendapati lonjakan harga paling tinggi pada bawang putih mencapai Rp100 per kilogram.
Gus (62) satu di antara pembeli menyayangkan harga kebutuhan pokok yang naik. Dia menyebut, jika semua naik kasihan masyarakat. Dia berharap, pemerintah bisa mengatasi permasalahan mengenai kenaikan beberapa harga kebutuhan pokok.
“Kemarin cabai, sekarang bawang, kalau naik terus kan kasihan masyarakat. Ya maunya harga turun apalagi ini mau puasa banyak kebutuhan yang harus dibeli,” keluh Gus, Minggu (5/5).
Gus mengaku, harga bawang putih naik Rp100 ribu per kilogram di Pasar Raya. Sementara, saat dirinya belanja dari Pasar Alai, hasil perbincangannya ke pedagang, bahwa yang menjadi kendala stok barang tidak ada. Karena hanya mengambil dari satu daerah yakni Alahan Panjang.
“Barusan saya belanja, di dua tempat, harga sama-sama Rp100 ribu. Biasa memang mahal juga, tapi sekarang selisihnya betul-betul ngeri. Tadi kata pedagang gitu, stoknya terbatas karena semua pedagang mengambil stok di Alahan Panjang,” sebut ibu rumah tangga (IRT) itu.
Sementara seorang pedagang di Pasar Raya Padang, Tuti mengatakan, pasokan dua pekan terakhir dibatasi oleh agen sehingga turut berkontribusi terhadap kenaikan harga bawang putih. Bawang putih di Pasar Raya berasal dari Alahan Panjang.
Selain jumlah pasokan menurun, kata dia, kenaikan harga bawang membuat pedagang enggan membeli stok dalam jumlah besar karena takut harga terkoreksi turun. “Saya menjual Rp100 ribu perkilogram. Ada juga dibawah itu sedikit, Rp96 ribu hingga Rp98 ribu per kg,” ujar Tuti.
Tidak hanya itu, Titin (42) yang juga merupakan pedagang di Pasar Raya Padang mengatakan, memang sejak dua pekan terakhir, harga bawnag putih terus merangkak naik. Sebelumnya hanya Rp45 ribu hingga Rp50 ribu perkilogram.
“Selain harganya yang naik, bawang putih juga susah didapatkan pedagang. Karena itulah (langka), harga jadi naik,” sebut Titin.
Kendati demikian, Titin mengaku, penjualannya tetap stabil. Hal itu dipengaruhi karena memasuki bulan puasa. Sehingga masyarakat mau tidak mau pasti membeli dengan harga tinggi, lantaran mereka butuh stok di rumah.
“Tetap stabil, namanya pas bulan puasa pasti masyarakat butuh stok untuk marandang, meskipun harga melambung,” ujar Titin.
Selain bawang putih, harga bawang merah juga melonjak naik dari harga Rp25 ribu menjadi Rp34 ribu hingga Rp40 ribu perkilogram pada Minggu (5/5). Namun, untuk daging sapi harganya terpantau stabil alias tak bergerak naik atau turun dengan harga Rp120 ribu per kg.
Kendati harga bawang putih dan merah mengalami kenaikan kentara, sebagian besar harga komoditas pangan lainnya terpantau turun. Misalnya, tomat tercatat turun secara rata-rata menjadi Rp7 per kilogram.
Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar mencatat, bahan makanan pemicu inflasi di Sumbar. Sejumlah komoditi, seperti bawang putih mengalami kenaikan hingga 50,99 persen di Padang dan 39,24 persen di Bukittinggi. (mil)