PARIAMAN, METRO -Puluhan perempuan kepala keluarga dan korban kekeraasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kota Pariaman dilatih keterampilan menyulam dan rajutan kreasi. Pelatihan keterampilan ini diadakan oleh Dinas DP3AKB Kota Pariaman di Hotel Safari Inn, kemarin. Ketua TP-PKK Kota Pariaman Lucyanel Genius saat meninjau pelatihan tersebut mengatakan pada hari ini kami meninjau pelaksanaan pelatihan keterampilan terhadap perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga dalam hal ini dilatih untuk membuat sulaman dan rajutan yang dikreasikan. Kami melihat para ibu-ibu ini sangat antusias untuk mengikuti pelatihan ini, ada yang latihan menyulam, merajut dan membuat pola lukisan pada kain untuk kemudian dibuat menjadi baju dan produk semacamnya.
Katanya, kegiatan ini bertujuan agar perempuan di Pariaman khususnya untuk janda dapat produktif dengan keterampilan yang dimiliki dan diharapkan dapat menghasilkan produk kerajinan tangan yang bisa dijual kepasaran, sehingga juga dapat meningkatkan taraf perekonomian keluarga mereka.
“Kalau barangnya bagus dan menarik pasti banyak peminatnya, karena setelah dilihat tadi ternyata hasil karyanya banyak yang bagus dan menarik seperti tas, selendang dan juga baju. Mudahan-mudahan ini nanti akan kita bantu untuk mempromosikannya,” ujarnya.
Ia berharap kedepannya para ibu-ibu yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga bisa berdiri tegak dan berjuang untuk melanjutkan hidupnya sehingga nanti bisa meningkatkan taraf ekonomi keluarga.
Sementara itu, menurut Sekretaris DP3AKB Kota Pariaman Guswirni Ali selaku penyelenggara kegiatan mengatakan janda ini biasanya kan ekonominya menengah kebawah, jadi kita adakan pelatihan ini untuk bagaimana pendapatan perempuan kepala keluarga ini bisa meningkat.
“Setiap tahunnya kita adakan pelatihan melalui Dinas P3AKB bidang Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak. Tahun 2018 kemarin kita adakan pelatihan membuat bantal dan kursi, kemudian kerajinan akrelik pada tahun 2017 dan sekarang adalah sulaman yang dikreasikan dengan rajutan, nanti hasilnya akan kita lihat seperti apa,” tukasnya.
Ia berharap kepada Ibu Lucyanel Genius untuk dapat menjadi pelopor dari hasil kerajinan yang kita buat ini. Diharapkan dapat mempromosikan ke pejabat Pemkot Pariaman baik pada saat pertemuan dengan pejabat Provinsi maupun pusat. Ini adalah solusi untuk memasarkan produk khas pariaman, teknik pemasaran itu juga sangat penting.
“Kegiatan ini adalah dari kita untuk kita, kita yang harus lebih dulu memakai produk yang kita buat dan kemudian nanti baru dipasarkan,“ imbuhnya.
Sedangkan menurut Sofia selaku narasumber mengatakan pelatihan keterampilan bagi perempuan kepala keluarga ini adalah yang berpenghasilan rendah. Kami mengumpulkan ada sekitar 35 orang kepala keluarga di masing-masing desa.
“Kegiatan ini diadakan berkelanjutan, ada yang sudah mengikuti pelatihan pada tahun kemarin kemudian diikutkan lagi pada tahun ini untuk mempermahir kemampuannya supaya bisa menambah pendapatan bagi keluarga dirumah. Produk yang sudah jadi ini nantinya akan kami pasarkan, semoga dapat menambah penghasilan untuk keluarga dari peserta pelatihan ini,“ ujar staff DP3AKB Kota Pariaman ini.
Dia berharap kepada pemerintah agar produk yang dihasilkan dari pelatihan ini dapat dimunculkan bagi dinas terkait dan juga kami mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk dapat ikut mempromosikannya.
Pelatihan ini di adakan selama lima hari dari tanggal 29 April sampai 3 Mei 2019. Mulai dari menyulam, merajut dan membikin pola atau melukis. Dengan berbagai motif sulaman dan rajutan ini nanti akan dibuat menjadi baju koko, baju gamis dan baju kurung. (efa)