SOLSEL, METRO – Banyak yang tak mengetahui, jika mantan orang nomor dua di jajaran Angkatan Darat dan lulusan terbaik Akmil 92, serta pernah memegang beberapa jabatan strategis itu ternyata berdarah Minang. Tepatnya berasal dari Sungai Aro, Koto Parik Gadang Diateh, Solok Selatan.
Hal ini terungkap dalam kunjungan Letnan Jendral (Purn) Erwin Safitri ke Solok Selatan, Minggu lalu (28/4). “Banyak yang bertanya-tanya, apa pula hubungan saya dengan daerah ini (Solsel)? Ibu saya aslinya berasal dari Sungai Aro, Solok Selatan dan Ayah saya dari Sumatera Utara. Suku dari ibu saya sendiri adalah Suku Kampai. Saya sendiri Lahir di Cimahi Jabar,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa kedatangannya ke Solok Selatan kali ini membawa serta lebih kurang 70 orang rekan-rekannya yang tergabung dalam Keluarga Besar Alumni SMAN 1 Binjai, Sumut, Angkatan 77. Ini dilakukan dengan niat untuk meningkatkan silaturahmi diantara mereka serta keinginan untuk berwisata ke Sumbar umumnya.
“Silaturahmi kita ini akan membuat kebahagiaan batin yang Insya Allah juga akan memperpanjang umur. Dan niat saya untuk membawa reuni kita ke Sumbar dan Solsel, Alhamdulillah bisa juga terlaksana,” terangnya di malam silaturahmi peserta reuni dengan Pemkab Solok Selatan di Wisma Umi Kalsum Muara Labuh.
Pada malam silaturahmi itu, Pemkab diwakili oleh Asisten Pemerintahan, Fidel Efendi, Kadis Pariwisata, sejumlah OPD, dan Camat di Lingkup Pemkab Solok Selatan. Terkait kepariwisataan, harapannya, Pemkab dan juga masyarakatnya harus terus bekerja sama menghadirkan kenyamanan bagi para wisatawan.
“Baik kenyamanan lokasi wisata dan juga kenyamanan dalam perjalanan, menumbuhkan sinergitas kunjungan pariwisata antar daerah yang berdekatan, serta rasa memiliki terhadap pariwisata itu sendiri. Bali misalnya, semua masyarakat disana menyadari bahwasannya propinsi mereka adalah propinsi wisata. Kehidupan pariwisata adalah kehidupan mereka, sehingga mereka merasa memiliki dan menjaganya,” terangnya memberi contoh.
Dalam riwayatnya, Letjen (Purn) Erwin Safitri yang juga didapuk sebagai Datuk (Kepala Suku di Minang) ini, setelah menjadi seorang perwira tinggi, Erwin dekat dengan bidang intelijen. Ia sering ditempatkan di Badan Intelijen Strategis TNI(BAIS TNI).
Dan puncaknya menjadi orang nomor satu di BAIS TNI, yakni Kepala BAIS TNI pada 2013 sampai 2015. Ia juga pernah menjabat sebagai Panglima Kodam XVII/Cendrawasih pada 2012. Di akhir karirnya, Erwin menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) periode 2015-2017. (afr)