PASAR RAYA, METRO – Pemko Padang telah menetapkan lokasi pasar jajanan untuk menu berbuka puasa (pasar pabukoan) di depan Blok III, Pasar Raya Padang. Para pedagang di pasar pabukoan ini akan memulai menjajakan dagangannya selama Ramadhan 1440 Hijriah.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Endrizal mengatakan, pihaknya telah mendata sebanyak 60 pedagang terlibat dalam pasar pabukoan. Para pedagang yang terdaftar itu, merupakan penjual dari bermacam aneka menu kuliner untuk berbuka puasa.
“50 pedagang diantaranya merupakan pedagang lama yang sebelumnya memang sering ikut serta dalam agenda pasar pabukoan ini. Sedangkan 10 pedagang lainnya merupakan pedagang baru,” kata Endrizal.
Endrizal menjelaskan para pedagang di pasar pabukoan akan dilakukan pembinaan sebelum menjajakan dagangannya agar dapat menjual menu kuliner yang higienis dan tanpa bahan berbahaya. Pembinaan itu dilakukan bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Jadi apa saja yang mereka jajahkan akan kita data. Selain itu juga dilakukan pengeceken oleh BPOM, untuk memastikan semua makanan yang dijual betul-betul layak konsumsi dan halal, atau tidak ada yang mengandung zat-zat berbahaya,” jelas Endrizal.
Endrizal menuturkan untuk para pedagang hanya boleh memulai dagangannya pada pukul 16.00 sampai 19.00 WIB. Terkait fasilitas, ia menjelaskan Pemko Padang hanya memfasilitasi tempat dengan menyediakan tenda berukuran besar bagi pedagang di pasar pabukoan.
“Kami meminta agar para pedagang dapat mematuhi aturan yang telah disepakati dan jangan menjual dagangan mengunakan bahan berbahaya. Untuk pengawasan kami akan selalu intensifkan bersama BPOM Padang,” ujarnya.
Endrizal menuturkan berbagai macam menu kuliner berbuka puasa dijual pedagang di pasar pabukoan ini. Mulai dari minuman seperti es cendol, es rumput laut, es mata pengantin hingga kolak. Bahkan makanan tradisional khas Sumatera Barat juga tersaji seperti onde-onde, perkedel jagung, lapek bugi, serta lamang tapai.
“Disana juga ada pelbagai masakan khas Sumatera Barat, seperti Nasi Kapau yang sering ditemukan di Kota Bukittinggi. Meski hanya di satu tempat, kita memprediksi masyarakat juga akan banyak membuka lapak kuliner menu berbuka puasa di luar lokasi pasar pabukoan. Seperti di Pasar Lubuk buaya dan Pasar Nanggalo di Siteba,” ujar Endrizal.
Endrizal mengungkapkan untuk mengantisipasi kemacetan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polresta Padang. Nantinya, personel lalu lintas akan ditempatkan di lokasi yang menjadi titik rawan kemacetan untuk melakukan pengaturan lalu lintas.
“Tentu, kami sudah koordinasi dengan pihak kepolisian terkait arus lalu lintas selama bulan Ramadhan ini di lokasi pedagang yang banyak menjual dagangannya. Sedangkan untuk pengawasan pedagang, kami kerja sama dengan BPOM,” kata Endrizal.
Sementara Kasatlantas Polres Padang, Kompol Asril Prasetya, menyebutkan pihaknya akan mengerahkan sebanyak 60 personel lalu lintas selama bulan suci Ramadhan. Para personel yang terlibat ditempatkan di titik yang menjadi rawan kemacetan.
“Jadi setengah kekuatan berjumlah 60 personel kami kerahkan. Mekanisme nanti anggota pukul 16.00 WIB sudah siap melakukan pengamanan arus lalu lintas. Ada empat personel di setiap titik lokasi yang banyak masyarakat yang menjajakan dagangannya,” kata Kompol Asril.
Kompol Asril mengimbau kepada masyarakat agar dapat mematuhi aturan lalu lintas sehingga kemacetan dan kecelakaan dapat diminimalisir. Selain itu, bagi pengendara juga diharapkan tidak memarkirkan kendaraan di tempat sembarangan.
“Yang penting itu parkir kendaraan harus ditempat yang telah disediakan. Jangan parkir seenaknya saja. Kami akan tindak tegas bagi pengendara yang melanggar aturan dan yang menyebabkan arus lalu lintas menjadi macet,” tegasnya. (rgr)