Secara keseluruhan, kegiatan ini telah menjangkau hampir 600 siswa, sekitar 200 orang tua, 50 guru, serta masyarakat terdampak lainnya. Di sekolah-sekolah, tim memberikan materi Psychological First Aid (PFA) kepada para guru agar mampu mengenali perubahan perilaku siswa dan memberikan bantuan awal yang tepat.
“Pendekatan ini penting karena perubahan perilaku pascabencana dapat memengaruhi proses belajar anak di sekolah,” tambahnya.
Tak hanya memberikan pendampingan psikososial, tim UPI YPTK Padang juga menyalurkan bantuan berupa perlengkapan sekolah dan snack sehat bagi siswa tingkat TK dan SD sebagai bentuk dukungan pemulihan secara menyeluruh.
Herry Theozar Fikri menjelaskan, kegiatan ini diinisiasi langsung oleh Universitas Putra Indonesia YPTK Padang dengan melibatkan dosen, mahasiswa, serta para psikolog profesional. Program ini juga mendapat dukungan melalui hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tanggap Darurat Bencana untuk wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat Tahun Anggaran 2025.
Hibah tersebut diberikan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
“Melalui pendampingan ini, kami berharap trauma yang dialami warga, khususnya di Kecamatan Nanggalo, dapat berangsur pulih sehingga mereka kembali optimis, bangkit, dan menjalani aktivitas secara normal,” tutup Herry Theozar Fikri. (ped)














