Untuk diketahui, terdapat 4 kecamatan yang terdampak bencana alam banjir, tanah longsor dan pohon tumbang dibeberapa titik yang disebabkan oleh cuaca ekstrem hujan lebat dan angin kencang sehingga debit air beberapa sungai di Kota Pariaman meluap diantaranya Batang Mangor, Batang MangĀguang, dan Batang Piaman.
Berdasarkan update data yang dikeluarkan BPBD Kota Pariaman nilai infrastruktur yang rusak akibat bencana tersebut mencapai Rp131.668.000.000.
Meskipun tidak ada korban jiwa, namun sebanyak 7.537 jiwa dan 2.216 unit rumah terendam/terdampak dari bencana tersebut.
Adapun titik lokasi bencana diantaranya 12 titik banjir, 5 titik angin kencang, 6 titik longsor dan 66 titik pohon tumbang.
SiklusĀ hidrometeorologiĀ adalah pergerakan air yang terus-menerus antara bumi dan atmosfer melalui proses seperti evaporasi (penguapan), transpirasi, kondensasi (pembentukan awan), presipitasi (hujan), dan limpasan (run-off), yang menjadi dasar terbentuknya cuaca dan iklim, serta penyebab bencana seperti banjir, kekeringan, dan tanah longsor yang sering terjadi di Indonesia akibat perubahan iklim dan aktivitas cuaca ekstrem. (efa)
















