AKP Yusmedi menambahkan, dari hasil pemeriksaan awal tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Pihak keluarga pun menolak dilakukan autopsi lanjutan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan kronologi kejadian bermula saat seorang saksi bernama Yurdanis melihat korban berada di tepi Sungai Batang Kapur dalam kondisi kebingungan dan hendak menyeberangi sungai.
Saksi sempat melarang korban agar tidak mendekati sungai karena kondisi arus yang deras. Namun, larangan tersebut tidak dihiraukan oleh korban.
“Saat menyeberang, korban terlihat sudah dalam keadaan lemas hingga akhirnya hanyut terbawa arus sungai. Warga bersama Wali Nagari Sialang sempat berupaya melakukan pencarian, namun korban tidak ditemukan,” jelasnya.
Pencarian pada hari pertama dilakukan hingga pukul 19.00 WIB oleh berbagai unsur, namun belum membuahkan hasil. Selanjutnya, perangkat Nagari Sialang mendirikan posko pencarian di sekitar Sungai Batang Kapur.
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, menyampaikan bahwa korban ditemukan sekitar 4,5 kilometer dari titik awal hanyut atau last known position (LKP).
“Korban ditemukan di wilayah Nagari Durian Tinggi yang masih berada di Kecamatan Kapur IX. Setelah korban ditemukan, operasi SAR resmi kami nyatakan selesai,” ujar Abdul Malik.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam operasi pencarian, mulai dari Basarnas, BPBD Limapuluh Kota, TNI, Polri, hingga relawan dan masyarakat setempat.
“Terima kasih atas kerja sama seluruh unsur. Operasi SAR berjalan lancar hingga korban berhasil ditemukan,” pungkasnya. (uus)












