“Pemerintah akan membantu menyediakan lahan demi percepatan pembangunan rumah tersebut,” ujarnya.
Dalam pembangunan hunian tetap untuk korban bencana ini, Pemko Padang menyiapkan lahan hingga 3,5 hektare yang tersebar di tiga titik, yaitu di Kecamatan Koto Tangah di Bumi Perkemahan di Air Dingin, Balai Gadang. Kemudian di Desaku Menanti di Air Dingin, Balai Gadang, serta di belakang Kantor Camat Koto Tangah.
Untuk saat ini, sebagian korban yang kehilangan rumah akibat bencana di Kota Padang telah menempati Hunian sementara (Huntara) di Rumah Khusus, Kecamatan Koto Tangah.
Diketahui, akibat bencana banjir bandang pada 27 November lalu, sampai saat ini terdapat 658 Kepala Keluarga (KK) masih mengungsi. Dari jumlah itu, sebanyak 93 KK dengan 365 jiwa ditempatkan pada di Huntara. Selebihnya melaksanakan hunian sementara mandiri. Ada yang di rumah keluarga dan ada yang juga menyewa dan tentu harapannya adalah mereka akan bisa mendapatkan dana tunggu hunian.
Bencana yang melanda Kota Padang disebutnya juga mengakibatkan kerusakan irigasi yang mengakibatkan 4.140 hektare sawah tidak bisa digarap. Tidak hanya itu, sebanyak 9 jembatan juga rusak dan beberapa sekolah mengalami rusak berat. (*/ren)














