PESSEL, METRO – Kondisi jembatan gantung sepanjang 66 meter di Kecamatan Kecamatan Ranah Ampek Hulu (Rohul) Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan ini cukup memprihatinkan. Maka harus mendapat perhatian dari Pemkab Pesisir Selatan. Sebagai akses perhubungan yang cukup vital bagi warga untuk mengangkut hasil perkebunan dan pertanian di dua nagari, Nagari Binjai Tapan dan Nagari Tebing Tinggi di Kecamatan Ranah Ampek Hulu (Rohul) Tapan tersebut. Dengan kondisi seperti ini mengakibatkan arus lalu lintas hasil bumi di dua nagari tersebut terganggu.
Saat ini kondisi bantalan jembatan itu sudah tidak layak, lubang hampir ada di sepanjang jembatan membuat aktivitas warga cukup tergangu. Padahal keberadaan jembatan gantung tersebut bisa dikatakan menjadi akses utama warga di dua nagari tersebut.
Karena, jembatan penghubung di dua nagari adalah akses utama, warga di daerah itu bergotong-royong menggunakan dana swadaya masyarakat untuk memperbaiki kondisi bantalan jembatan yang telah rusak dan tidak layak. Akibatanya, warga harus berputar cukup jauh untuk sampai di nagari tersebut. “ Ya, kalau tidak dipasang papan sementara ini kendaraan kami, roda dua tidak bisa lewat,” ujar Yayan.
Yayan mengatakan, untuk sementara untuk sementara akses tranportasi warga harus melintasi Kecamatan BAB Tapan, yang berjarak kurang lebih 5 Km, untuk, itu dirinya berharap keberadaan jembatan ini segera diperbaiki, dan akes masyarakat kembali normal seperti biasa. “Jembatan hanya bisa dilalui roda dua, sedangkan roda empat tidak bisa, karena kondisi jembatan yang rusak,” kata Yayan.
Sekretaris Nagari Binjai Tapan, Almirizon ketika dikonfirmasi koran ini, Kamis (2/5) membenarkan, bahwa kondisi sarana perhubungan jembatan gantung berada di perbatasan antara Nagari Binjai Tapan dan Nagari Tebing Tinggu Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan (Rohul) memang rusak, yang sudah berlangsung selama sebulan ini.
Menurut dirinya, sebenarnya bukan hanya dua nagari memanfatkan jembatan gantung tersebut, namun ada enam nagari, Nagari sungai gambir sako Tapan, Nagari Limau Purut Tapan, Nagari Talang Balarik Tapan, Nagari Tebing Tinggi Tapan, Nagari Sungai Pinang Tapan dan Nagari Talang Koto pulai Tapan.
“ Ya, sudah sering warga di sini swadaya memperbaiki jembatan dan kita telah melaporkan kondisi jembatan ini ke pemerintahan tingkat kecamatan, “ ujar Almirizon.
Sementara, Camat Ranah Ampek Hulu Tapan Mar Alamsyah mengatakan, jembatan gantung penghubung dua nagari ada di wilayahnya telah diusulkan ke Pemkab Pessel melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ( PUPR) Kabupaten Pessel, yang mana akan dibangun jembatan permanen pengganti jembatan gantung kini rusak.” Tahun ini jembatan akan dibongkar, dan pengerjaan inyah Allah selama 2 tahun,” ujar Alamsyah.
Di katakan Mar Alamsyah, sesuai informasi untuk dana pemiliharaan nya sendiri pada saat ini sudah tidak ada lagi, maka untuk mempercepat proses pekerjaan pembangunan jembatan saat ini sedang dilakukan lelangnya.
Jika nantinya jembatan ini dibongkar, akses tranportasi warga sementara dialihkan melewati Kecamatan BAB Tapan, tentu saja hal itu harus dimusyawarah bersama masyarakat, walinagari ada di Nagari Kampung Tengah. (rio)