Sementara itu, Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, mengatakan pacu kuda di Gelanggang Bukik Ambacang telah menjadi agenda rutin yang dilaksanakan dua kali dalam setahun. Khusus pelaksanaan kali ini, fokus utama diarahkan pada penggalangan dana bagi daerah terdampak bencana alam.
“Pacu kuda ini adalah alek nagari yang sarat nilai sosial, budaya, dan ekonomi. Selain membantu korban bencana, kegiatan ini juga menggerakkan roda perekonomian dengan melibatkan UMKM di sekitar arena,” ujar Ramlan.
Ia menambahkan, seluruh dana yang terkumpul dalam kegiatan tersebut akan disalurkan untuk membantu masyarakat terdampak bencana alam di Sumatra Barat. Bahkan, hingga saat ini Pemerintah Kota Bukittinggi bersama para donatur telah menyalurkan bantuan lebih dari Rp1 miliar ke sejumlah daerah terdampak bencana.
Pada seremoni pembukaan, Gubernur Sumatra Barat yang diwakili Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatra Barat, Mahyanur, turut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Pacu Kuda Wisata Derby Bukittinggi–Agam 2025.
Menurutnya, meskipun Sumatra Barat tengah dilanda bencana alam, kegiatan sosial, budaya, dan pariwisata harus tetap berjalan sebagai upaya membangkitkan perekonomian dan semangat masyarakat.
“Kami berharap event ini terus berjalan dengan baik karena berdampak positif terhadap kunjungan wisata dan pergerakan ekonomi masyarakat. Selain itu, kami juga mengingatkan agar seluruh rangkaian kegiatan menjunjung tinggi nilai kejujuran dan sportivitas,” tuturnya. (pry)















