BUKITTINGGI, METRO—Pemerintah Kota Bukittinggi bersama Pemerintah Kabupaten Agam menggelar Pacu Kuda Bukittinggi–Agam Open Race 2025 yang dirangkai dengan penggalangan dana bagi korban bencana alam. Kegiatan tersebut berlangsung meriah di Gelanggang Pacu Kuda Bukik Ambacang, Minggu (28/12).
Ajang pacu kuda ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Kota (HJK) Bukittinggi ke-241 sekaligus menjadi wujud kepedulian sosial pemerintah daerah terhadap masyarakat Sumatra Barat yang terdampak bencana alam.
Ketua Panitia Pelaksana, Hamdan, menjelaskan Pacu Kuda Wisata Derby Bukittinggi–Agam 2025 didukung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kota Bukittinggi dan Pemerintah Kabupaten Agam.
“Kegiatan ini diikuti oleh 69 ekor kuda yang berlaga dalam 16 race pertandingan. Selain menjadi hiburan rakyat, kegiatan ini juga bertujuan menggalang dana untuk membantu korban bencana alam,” jelas Hamdan.
Ketua Umum Pengurus Daerah (Pengda) PORDASI Sumatra Barat, Deri Asta, menegaskan bahwa pacu kuda bukan hanya ajang olahraga prestasi, tetapi juga merupakan warisan budaya Minangkabau yang telah diwariskan secara turun-temurun dan perlu terus dilestarikan.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, kami mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Bukittinggi dan Bupati Agam atas dukungan penuh terhadap pengembangan olahraga pacu kuda. Kami berharap alek pacu kuda ini dapat menjadi agenda rutin yang berkelanjutan,” ujarnya.
Bupati Agam yang diwakili Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Agam, Dedi Asmar, menyampaikan bahwa inti dari pelaksanaan Pacu Kuda Wisata Derby Bukittinggi–Agam 2025 adalah penggalangan dana untuk membantu masyarakat terdampak bencana alam, sekaligus mempererat silaturahmi antar daerah.
“Kegiatan ini tidak hanya menghadirkan hiburan dan olahraga, tetapi juga memiliki nilai sosial yang besar karena hasilnya diperuntukkan bagi korban bencana alam. Kami berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut ke depannya,” katanya.














