Dari sisi hulu, Staf Khusus Menteri ESDM Nanang Abdul Manaf menegaskan bahwa eksplorasi migas menjadi kunci kemandirian energi nasional. Pemerintah menyiapkan kebijakan fiskal fleksibel, insentif kompetitif, serta perbaikan regulasi guna menarik investasi eksplorasi.
Pada Panel Diskusi 2 bertema “Financing Bioenergy for Sustainable Growth”, Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin mengusulkan pembentukan Dana Investasi Bioenergi Nasional dengan skema blended finance untuk memastikan keadilan wilayah dalam transisi energi.
Sementara itu, Kasatgas Energi BPP HIPMI Jay Singgih menekankan bahwa transisi energi membutuhkan perubahan sistem, pola investasi, dan dukungan pembiayaan yang inklusif. Indonesia dinilai memiliki potensi besar bioenergi dari biomassa, biofuel, dan biogas yang dapat menjadi penggerak ekonomi desa dan UMKM jika dikelola dengan tepat.
Jay yang juga Wakil Ketua Umum ASPEBINDO menegaskan pentingnya sinergi pemerintah, industri, dan lembaga pembiayaan agar proyek bioenergi bersifat bankable dan berkelanjutan. Menurutnya, bioenergi berpeluang menciptakan lapangan kerja, memperkuat ekonomi daerah, serta mempercepat transisi energi nasional. (jpg)
