JAKARTA, METRO–Ketersediaan air bersih dan layanan komunikasi bagi warga terdampak bencana di Aceh Tamiang kini mulai kembali normal.
Setelah beberapa waktu mengalami keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, kini masyarakat sudah dapat kembali menggunakan air untuk minum, memasak, beribadah, serta berkomunikasi dengan keluarga.
Sebanyak 118 unit tangki air bersih berkapasitas masing-masing 8.000 liter telah disalurkan ke daerah-daerah yang sumber airnya terdampak dan tercemar akibat banjir. Penyaluran bantuan air ini dilakukan secara bertahap selama kurang lebih satu pekan.
Bersamaan dengan itu, kondisi jaringan komunikasi di wilayah terdampak juga berangsur pulih seiring kembali aktifnya layanan telekomunikasi.
Warga kini bisa kembali menghubungi keluarga, memperoleh informasi, dan mengurus kebutuhan dasar yang sempat terhambat.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid menegaskan bahwa fokus pemulihan diarahkan pada pemenuhan kebutuhan paling mendasar masyarakat terdampak.
“Hari ini kami berangkatkan bantuan air bersih dan kebutuhan harian warga dari Kemkomdigi dan mitra. Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat bagi keluarga dan saudara-saudari kita yang ada di wilayah terdampak, khususnya di Aceh Tamiang,” ujar Meutya saat melepas bantuan di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Minggu (26/12).
Selain pasokan air bersih, bantuan yang diberikan juga mencakup obat-obatan, pakaian, perlengkapan ibadah, tenda lengkap dengan fasilitas MCK, serta berbagai kebutuhan pokok lainnya.
