PAYAKUMBUH, METRO–Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta menegaskan bahwa kekompakan masyarakat dan kuatnya peran lembaga adat menjadi modal utama dalam mendorong pembangunan daerah. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Kecamatan Lamposi Tigo Nagori sekaligus pengukuhan pengurus Kerapatan Adat Nagari (KAN) dan Bundo Kanduang se-Kecamatan Lamposi Tigo Nagori, Rabu (24/12).
Wako Zulmaeta mengungkapkan kedekatan emosionalnya dengan Lamposi Tigo Nagori yang ia sebut sebagai bagian dari kampung halaman tempat dirinya tumbuh dan berproses bersama masyarakat. “Lamposi Tigo Nagori ini sejak dahulu merupakan kampung halaman kami. Di sinilah kami tumbuh, berjuang, dan merasakan arti kebersamaan serta kekompakan,” kata Wako Zulmaeta.
Ia mengapresiasi kuatnya persatuan masyarakat Latina yang dinilai mampu menjadi penopang utama kelancaran pembangunan.
Dukungan tersebut, menurut dia, tidak hanya bersifat simbolik, tetapi tercermin dalam tindakan nyata masyarakatnya.
Zulmaeta mencontohkan sikap para niniak mamak dan tokoh masyarakat yang menghibahkan lahan untuk peningkatan akses jalan tanpa meminta ganti rugi.
Sikap itu dinilainya sebagai bentuk pengorbanan luar biasa demi kepentingan bersama. “Inilah kekuatan Lamposi Tigo Nagori. Semangat gotong royong dan kepentingan bersama masih terjaga dengan sangat baik,” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, Zulmaeta juga menyampaikan ucapan selamat kepada pengurus Kerapatan Adat Nagari dan Bundo Kanduang yang baru dikukuhkan.
Ia menegaskan bahwa KAN memiliki peran strategis, bukan sekadar sebagai lembaga simbolik, melainkan pilar dalam menjaga adat, menyelesaikan persoalan sosial, serta menjaga keharmonisan antara adat, agama, dan pemerintahan. “Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah. Falsafah ini harus terus dijaga dan diwariskan, terutama di tengah tantangan globalisasi dan kemajuan teknologi,” ujarnya.
